Posts from the ‘pengetahuan’ Category

Google Toolbar Installed

Google Toolbar Installed.

partisipasi politik dan pemilu

BAB I PENDAHULUAN

Setiap sistem Pemilu memiliki karakteristiknya masing-masing yang merupakan kelemahan ataupun kelebihan yang dimilikinya. Sistem Pemilu distrik misalnya memiliki asumsi dasar bahwa setiap pemenang Pemilu haruslah mereka yang mendapatkan dukungan pemilih lebih banyak dari lain (popular winner). Sistem ini banyak digunakan untuk pemilihan presiden/wakil presiden atau menentukan siapa yang berhak mewakili suatu daerah pemilihan tertentu di lembaga legislatif. Kekhawatiran bahwa akan terdapat banyak suara yang hilang atau tidak diperhitungkan memang menjadi persoalan mendasar dari sistem ini. Beberapa variasi sistem coba diperkenalkan, seperti absolute majority ataupun preferential ballot. Akan tetapi, dalam beberapa segi kelemahan ini masih terlihat walaupun dalam derajat yang semakin berkurang.

Sistem Pemilu proporsional memiliki asumsi dasar yang berbeda. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap suara haruslah diperhitungkan. Dengan menggunakan asumsi tersebut, istilah pemenang sesungguhnya bukanlah mereka yang mengalahkan kontestan lainnya; melainkan peraih suara terbanyak karena selain mereka masih ada kontestan lainnya yang juga diperhitungkan perolehan suaranya walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit. Oleh karena itu, sistem proporsional ini lebih cocok untuk mencari wakil penduduk dan bukannya wilayah dan sering dipergunakan untuk negara-negara yang memiliki masyarakat yang cenderung plural. Derajat keterwakilan sistem ini relatif lebih baik, namun masih kalah oleh sistem distrik dalam hal kedekatan antara kontestan dengan pemilih. Beberapa variasi diperkenalkan oleh sistem ini untuk mengurangi kelemahan itu dengan mengambil beberapa prinsip sistem distrik dalam hal pemilih menentukan sendiri siapa kandidat yang disukainya di samping tanda gambar.

Perkembangan Partisipasi Politik di Indonesia

Partisipasi politik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat di suatu negara. Masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik, seperti pendidikan rendah, ekonomi kurang baik dan kurang memiliki akses informasi membuat pola partisipasinya cenderung dimobilisasi. Karakteristik tersebut belum mendorong masyarakat untuk membangun suatu pola partisipasi yang mandiri. Sejak merdeka, elite-elite partai cenderung menggunakan cara-cara mobilisasi ataupun penetrasi ke masyarakat untuk mendukung partai politik tertentu. Demokrasi parlementer yang dinilai memiliki ruang publik dan kebebasan politik yang memadai juga ditandai dengan intervensi elite lokal maupun pusat untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Pola semacam itu tidak berubah, ketika pemerintahan berganti menuju Orde Baru. Orde Baru mempergunakan pola-pola mobilisasi dan simbolisasi serta pemutusan hubungan masyarakat dengan kegiatan politik untuk mempertahankan kekuasaan dan menghindari kritik (input). Kemajuan ekonomi warisan Orde Baru dan kebebasan politik pada masa reformasi tidak serta merta merubah pola-pola semacam itu. Masyarakat perkotaan telah mengalami perubahan yang signifikan sehingga input masyarakat demikian kuat. Sebaliknya, masyarakat pedesaan masih memiliki keterbatasan yang membuatnya sulit mengembangkan partisipasi yang sukarela dan rasional. Walaupun demikian, beberapa studi yang dilakukan sebenarnya menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan pun telah memiliki kemampuan untuk menempatkan dirinya di dalam politik di tingkat lokal hingga nasional dengan cara pandangnya sendiri.

 

Pemilu-pemilu di Indonesia

Sebagai pemberi legitimasi, Pemilu Orde Baru memainkan peran yang sentral untuk keberlangsungan rezim. Sejak Pemilu 1971, Pemilu tidak lebih dari sekadar pemberi legitimasi bagi Golkar untuk mendorong Soeharto sebagai presiden. Untuk keperluan itu, hasil Pemilu dalam persepsi rezim, haruslah memberikan kemenangan yang cukup signifikan bagi Golkar agar mampu mengatur dukungan parlemen atas Soeharto menjadi presiden. Beberapa cara dipergunakan untuk tujuan tersebut di antaranya pemutusan hubungan partai dengan rakyat melalui kebijakan floating mass, deideologisasi partai, monoloyalitas pegawai negeri dan fusi partai. Selain itu, dukungan birokrasi dan militer turut memberikan andil bagi tingginya perolehan suara Golkar. Menurunnya dukungan kedua lembaga tersebut atau minimal mengarah kepada netral disinyalir menjadi salah satu penyebab menurunnya suara Golkar pada Pemilu 1999. Selain itu, mekanisme pemilihan umum juga membuat dukungan terhadap dua partai lainnya tidak mampu memaksimalkan persaingan. Sempitnya waktu kampanye dan sosialisasi berdampak pada rendahnya akseptabilitas masyarakat terhadap keduanya. Selain itu, sistem daftar nama yang diterapkan juga lebih memperkuat peran partai dalam menentukan wakil partai di parlemen dibanding suara rakyat sendiri sehingga muncul kesan bahwa wakil rakyat hasil pemilihan tidaklah menjadi wakil rakyat melainkan wakil partai. Rendahnya peran pemilih dalam menentukan wakil rakyat diubah dalam Pemilu 1999 sebagai Pemilu pertama yang menggantikan sistem Pemilu sebelumnya yang dianggap tidak memuaskan. Walaupun masih menggunakan daftar nama dan hanya memilih partai, penentuan wakil rakyat ditentukan oleh perolehan suara dari daerah asal seorang calon wakil rakyat. Cara ini diperbaiki lagi dalam Pemilu 2004 dengan mencantumkan nama di samping tanda gambar partai. Perubahan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pemilih untuk menentukan wakil yang lebih disukainya. Akan tetapi, sistem ini pun dinilai memiliki kelemahan di mana calon wakil rakyat harus mendapatkan BPP (bilangan pembagi pemilih) untuk dapat terpilih tanpa memperhatikan urutan nama di sebuah partai. Jika tidak terdapat calon yang mampu meraih BPP maka penentuan wakil rakyat didasarkan kepada nomor urut kembali. Di kemudian hari, kemungkinan untuk menghilangkan faktor BPP menjadi satu agenda yang penting agar wakil rakyat yang terpilih merupakan wakil rakyat yang paling populer (berdasarkan popular vote) dan tidak diwajibkan pula memilih tanda gambar partainya menjadi satu hal yang penting untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang lebih baik.Perubahan lain yang signifikan adalah diselenggarakannya pemilihan langsung untuk menentukan siapakah yang menjadi presiden dan wakil presiden. Pemilihan langsung ini menggunakan sistem absolute majority dengan ketentuan bahwa pemenang haruslah pasangan yang memperoleh dukungan suara lebih dari 50%. Pemilihan dengan basis distrik ini juga diterapkan dalam pemilihan anggota DPD sebanyak empat orang dari setiap provinsinya.

BAB II TIJAUAN

A. Partisipasi politik

Partisipasi secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang tepat adalah. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.

Konsep partisipasi politik ini menjadi sangat penting dalam arus pemikiran deliberative democracy atau demokrasi musawarah. Pemikiran demokrasi musyawarah muncul antara lain terdorong oleh tingginya tingkat apatisme politik di Barat yang terlihat dengan rendahnya tingkat pemilih (hanya berkisar 50 – 60 %). Besarnya kelompok yang tidak puas atau tidak merasa perlu terlibat dalam proses politik perwakilan menghawatirkan banyak pemikir Barat yang lalu datang dengan konsep deliberative democracy.

Di Indonesia saat ini penggunaan kata partisipasi (politik) lebih sering mengacu pada dukungan yang diberikan warga untuk pelaksanaan keputusan yang sudah dibuat oleh para pemimpin politik dan pemerintahan. Misalnya ungkapan pemimpin “Saya mengharapkan partispasi masyarakat untuk menghemat BBM dengan membatasi penggunaan listrik di rumah masihng-masing”. Sebaliknya jarang kita mendengar ungkapan yang menempatkan warga sebagai aktor utama pembuatan keputusan.

Dengan meilhat derajat partisipasi politik warga dalam proses politik rezim atau pemerintahan bisa dilihat dalam spektrum:

  • Rezim otoriter – warga tidak tahu-menahu tentang segala kebijakan dan keputusan politik
  • Rezim patrimonial – warga diberitahu tentang keputusan politik yang telah dibuat oleh para pemimpin, tanpa bisa mempengaruhinya.
  • Rezim partisipatif – warga bisa mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh para pemimpinnya.
  • Rezim demokratis – warga merupakan aktor utama pembuatan keputusan politik.
  • Perkembangan Partisipasi Politik di Indonesia

 

Partisipasi politik dipengaruhi oleh karakteristik masyarakat di suatu negara. Masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik, seperti pendidikan rendah, ekonomi kurang baik dan kurang memiliki akses informasi membuat pola partisipasinya cenderung dimobilisasi.Karakteristik tersebut belum mendorong masyarakat untuk membangun suatu pola partisipasi yang mandiri. Sejak merdeka, elite-elitepartai cenderung menggunakan cara-cara mobilisasi ataupun penetrasi ke masyarakat untuk mendukung partai politik tertentu. Demokras iparlementer yang dinilai memiliki ruang publik dan kebebasan politik yang memadai juga ditandai dengan intervensi elite lokal maupunpusat untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.

 

 

 

 

 

B. Pengertian Politik

Istilah politik berasal dari kata Polis (bahasa Yunani) yang artinya Negara Kota. Dari kata polis dihasilkan kata-kata, seperti:

1. Politeia artinya segala hal ihwal mengenai Negara.

2. Polites artinya warga Negara.

3. Politikus artinya ahli Negara atau orang yang paham tentang Negara atau negarawan.

4. Politicia artinya pemerintahan Negara.

Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik

atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan

bagaimana melaksanakan tujuannya.Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.Kekuasaan yaitu kemampuan sesorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok sesuai dengan keinginan dari pelaku.

Pembagian atau alokasi adalah pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat.Jadi, politik merupakan pembagian dan penjatahan nilai-nilai secara mengikat.Sistem pilitik suatu Negara selalu meliputi 2 suasana kehidupan. Yaitu:

a. Suasana kehidupan politik suatu pemerintah (the Govermental political sphere)

b. Suasana kehidupan politik rakyat (the sociopolitical sphere)

Suasana kehidupan politik pemerintah dikenal dengan istilah suprastruktur politik, yaitu

bangunan “atas” suatu politik. Pada suprastruktur poliyik terdapat lembaga-lembaga Negara yang mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan politik (pemerintah).Suasana kehidupan politik pemerintahan ini umumnya dapat diketehuai dalam UUD atau konstitusi Negara yang bersangkutan. Suprastruktur politik Negara Indonesia meliputi MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, danDPA. Suasana kehidupan politik rakyat dikenal istilah “Infrastruktur politik” yaitu bangunan bawah suatu kehidupan politik, yakni hal-hal yang bersangkut paut dengan pengelompokan warga Negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam golongan yang biasa disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat.Infrastruktur politik mempunyai 5 unsur diantaranya:
1. Partai politik
2. Kelompok kepentingan
3. Kelompok penekan
4. Alat komunikasi politik
5. Tokoh politik

C. Pengertian Pemilu

Dari sudut pandang ilmu Hukum Tata Negara, pemilu merupakan objek pembahasanyang menarik. Salah satu kajian ilmu Hukum Tata Negara adalah hal- hal yang adakaitannya dengan masalah- masalah kekuasaan. Dalam kaitannya dengan kekuasaan maka dari sudut pandang ilmu Hukum Tata Negara, pemilu merupakan proses pergantian kekuasaan yang dilakukan secara berkala dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan prinsip- prinsip yang digariskan oleh konstitusi. Pendiri Negara yang juga perancang konstitusi UUD 1945 telah menetapkan ajaran tentang kedaulatan rakyat yang ditransformasikan kepada badan perwakilan rakyat yang dinamakan MPR, DPR, dan DPRD. Implementasi dari ajaran kedaulatan rakyat yang diamanatkan oleh konstitusi tidak dapat dilepaskan dari pemilihan umum, karena pemilihan umum merupakan konskuensi logis dianutnya prinsip kedaulatan rakyat (demokrasi) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prinsip kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokratis) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan Negara.

B. Dasar Pemikiran Diadakannnya Pemilu

Negara Republik Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berdasarkan kedaulatan rakyat. Prinsip ini tercantum dalam UUD 1945. Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan, perlu dibentuk lembaga- lembaga permusyawaratan /perwakilan rakyat yang anggota – anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum yang dilaksanakan secara demokratis dan transparan (keterbukaan).

Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan system pemerintahan Negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintahan Negara yang dibentukmelalui pemilihan umum itu adalah yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahtraan rakyat. Hanya pemerintahan Negara yang memancarkan kedaulatan rakyatlah yang memiliki kewibawaan kuat sebagai pemerintah yang amanah. Pemerintahan yang dibentuk melalui suatu pemilihan umum akan memilikilegitimasi yang kuat.

 

 

 

 

ASAS- ASAS DAN TUJUAN PEMILU

A. Asas Pemilu

Berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Nomor XIV/MPR 1998 tentang Perubahan dan Tambahan Atas Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 tentang

pemilihan umum, bahwa pemilihan umum dilaksanakan secara demokratis dantransparan, berdasarkan asas JURDIL(jujur dan adil) dan LUBER(langsung, umum, bebas, dan rahasia).

a. Jujur

Dalam penyelenggaraan pemilihan umum, penyelenggara/pelaksana,

pemerintah dan partai politik peserta pemilihan umum, pengawas dan

pemantau pemilihan umum, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat

secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai peraturan

perundang- undangan yang berlaku.

b. Adil

Dalam penyelenggaraan pemilihan umum, setiap pemilih dan partai politik

peserta pemilihan umum mendapat perlakuan yang sama, tanpa ada

pengistimewaan atau diskriminasi terhadap pemilih atau peserta pemilu. Asas

jujur dan adil tidak hanya ditujukan kepada pemilih atau peserta pemilu saja,

tetapi juga penyelenggara pemilu.

c. Langsung

Rakyat pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung sesuai

dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.

d. Umum

Pada dasarnya semua warga Negara yang memenuhi persyaratan minimal

dalam usia, yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah

kawin berhak ikut memilih dalam pemilihan umum. Warga Negara yang

sudah berumur 21 (dua puluh Satu) tahun berhak dipilih. Jadi pemilihan yang

bersifat umum itu mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku

menyeluruh bagi semua warga Negara yang telah memnuhi persyaratan

tertentu tanpa diskriminasi (pengecualian) berdasar acuan suku, agama, ras,

golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status sosial.

e. Bebas

Setiap warga Negara yang berhak memilih, bebas untuk menentukan

pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan

haknya, setiap warga Negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih

sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.

f. Rahasia

Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan

diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Pemilih memberikan

suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada

siapa suaranya diberikan. Asas rahasia ini tidak berlaku lagi bagi pemilih yang

telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara suka rela bersedia

mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun.

B. Tujuan Pemilu

Untuk mewujudkan tata kehidupan Negara sebagaimana dimaksud oleh

Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, serta cita- cita proklamasi kemerdekaan

17 Agustus 1945, perlu diselenggarakan pemilihan umum. Pemilihan umum

bertujuan untuk memilih wakil rakyat, membentuk pemerintahan, melanjutkan

erjuangan mengisi kemerdekaan, dan mempertahankan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Pemilihan umum yang demokratis merupakan sarana untuk menegakkan

kedaulatan rakyat dan untuk mencapai tujuan Negara. Oleh karena itu, pemilihan

umum tidak boleh menyebabkan rusaknya sendi- sendi kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

 

 

 

BAB III PEMBAHASAN

B. Partai Politik Dan Partisipasi politik

Salah satu hasil dari gerakan reformasi pada medio Mei ’98 yang dipelopori mahasiswa, hadirnya ruang kebebasan politik, dimana rakyat secara bebas untuk menjadi anggota dan mendirikan partai politik baru, diluar partai politik yang ada dan golkar. Kerinduan rakyat akan partai politik baru ini ditangkap oleh kalangan elit politik republik ini, dengan mendirikan partai politik dan menawarkan kembali idiologi-idiologi besar yang pernah tampil dipanggung politik Indonesia dimasa pemilu tahun 1955. Ada yang menghadirkan kembali ide besar Bung Karno dengan marhaenismenya; idiologi sosialisme ala Indonesia/sosialisme kerakyatan; ada yang mendasarkan pada ikatan-ikatan keagamaan, misalnya Islam, Kristen; selain itu juga yang mencoba bermain-main dengan mendasarkan pada basis konstituen kaum buruh, petani, nelayan, serta kaum miskin kota. Kebebasan berpartai politik ini terekspresi dengan banyaknya jumlah partai politik, ada sekitar 180 partai baru berdiri, meskipun hanya 142 partai yang dapat didaftarkan, dan hanya 48 yang lolos ikut bertanding dalam pemilu 1999. Pemilu pertama setelah jatuhnya rejim otoriter Soeharto. Uforia rakyat untuk terlibat dalam politik pun, seperti tidak terbendung. Ajang kampaye partai politik dihadiri ribuan/bahkan jutaan simpatisan pendukungnya. Rakyatpun meluapkan kebebasannya dengan melakukan arak-arakan di jalan-jalan raya, sebuah kejadian yang tidak pernah terjadi selama dibawah kekangan kokang senjata rejim Orde Baru selama 32 tahun. Jutaan rakyat tumpah-ruah dan berduyun-duyun menghadiri kampaye yang diadakan partai politik. Rakyat dengan kesadarannya, mendatangi tempat-tempat kampaye untuk mendengarkan para juru kampaye berkotbah, tentang visi kedepan bangsa Indonesia.Uforia rakyat untuk terlibat dalam aktivitas politik, ini terlihat dari banyaknya massa yang mendatangi kampaye, dan memberikan suaranya dibilik-bilik pemungutan suara, dengan satu harapan pemilihan umum kali ini akan melahirkan sosok pemimpin/wakil rakyat, yang benar-benar memperjuangakan kepentingan rakyat, pemimpin yang bersih dan tidak melakukan tindakan-tindakan seperti yang lazim terjadi di masa Orde Baru, seperti kolusi, korupsi, dan nepotisme. Tidak kurang seratus lima juta lebih rakyat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum tahun 1999. Terlepas dari segala kritik yang memgikutinya, pemilu tahun 1999, dinilai sukses oleh sebagian besar kalangan, sebagai pemilu yang demokratis kedua setelah pemilu tahun 1955. Pemilu di tahun 1999, kemudian menghadirkan elit-elit politik baru dalam pentas politik nasional, dan sebagian juga berasal dari elit politik lama, terutama dari partai Golkar. Rakyat kemudian menaruh harapan yang besar pada elit baru yang baru tumbuh, yang diharapkan akan membawa kesejahteraan rakyat dan jauh dari praktek-praktek korupsi. Harapan rakyat yang besar pada wakil-wakilnya yang duduk di lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, tidak berbanding lurus dengan tingkah laku para elit partai politik, banyak dari anggota DPR yang terlibat dalam kasus- kasus korupsi, sebagain dari elit partai ini tampil bak orang kaya baru, dengan menggunakan mobil-mobil mewah, bahkan mumcul anekdot “cari mobil mewah, ya di senayan’, gedung DPR menjadi showroom mobil mewah paling lengkap”. Perilaku/gaya hidup yang jauh dari kehidupan konstituen yang mereka wakili.Perilaku elit partai politik ini kemudian, disikapi secara apatis oleh rakyat, dengan menganggap/memandang secara sinis apapun yang berkaitan dengan politik; banyak argumentasi yang dikemukakan rakyat bahwa politik hanya menjadi urusan perebutan kekuasaan antar elit partai, dan rakyat hanya digunakan untuk menjadi alat dari perebutan kekuasaan semata. Argumentasi yang lebih jauh menunjukkan bahwa politik hanya menjadi permainan bagi segelintir elit partai, yang pada akhirnya hanya menjadi ajang berkarir, dan memperkaya diri sendiri.Apatisme rakyat akan politik disatu sisi, dengan lemahnya kontrol rakyat akan kebijakan-kebijakan publik yang berkaitan dengan dirinya, rakyat mendapati para wakil-wakilnya tidak pernah memperjuangkan secara nyata beberapa kebijakan yang berimplikasi pada kehidupan rakyat, kebijakan kenaikan BBM, upah buruh yang jauh dari layak, untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, kenaikan harga pupuk dan kelangkaan pupuk yang selalu dialami para petani. Rakyat kemudian bertanya dimana wakil-wakil yang dulu dipilih saat pemilu, sikap lanjut dari apatisme rakyat, melahirkan fenomena yang dikenal sikap antipartai politik, bahwa sudah tidak ada beda lagi antara partai politik yang satu dengan lain, partai hanya hadir menjelang diadakannya perhelatan akbar kampaye, begitu masa kampaye usai, partai-partai kemudian menghilang bak ditelan bumi,Rakyat; Menjawab Dengan Golput Pemilu tahun 2004, seakan menjadi hukuman bagi partai politik, dimana pada pemilu tahun ini, jumlah golput mencapai rekor tertinggi sepanjang perhelatan pemilihan umum digelar. Golput yang pada tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar pada angka 10%, pada pemilu tahun 2004 menjadi 23,34%, fenomena golput juga semakin meningkat dibeberapa pilkada yang baru digelar Juni 2005, kecenderungan meningkatnya golput berdampak pada jumlah dukungan suara yang masuk kepada masing-masing pasangan calon peserta pilgub dan pilbup atau walikota. Kisaran angka 30% golput saja membuat pasangan peserta tidak akan meraih dukungan di atas 50%. Tidak mengherankan, jika kemenangan baik di pilihan gubernur, pilihan bupati atau walikota lebih banyak mencapai kisaran 40%, bahkan kurang dari 40%. Secara formal, legitimasi kemenangan memang sudah sah. Namun, legimatimasi dukungan masyarakat secara riil menjadi berkurang. Lebih jelasnya suara golput saat pemilu dapat dilihat pada tabel dibawah:

Suara Golput Sepanjang Pemilu

Tahun Pemilu Pemilih Terdaftar Suara Sah Golput
Suara % Suara %
1955 43.084.719 37.785.299 87,7 5.299.420 12,3
1971 58.558.776 54.635.338 93,3 3.923.438 6,7
1977 70.670.153 64.733.860 91,6 5.936.293 8,4
1982 82.002.545 74.122.100 90,39 7.880.445 9,61
1987 93.965.953 86.082.210 91,61 7.883.743 8,39
1992 107.565.000 97.789.534 90,9 9.775.466 9,1
1997 125.640.000 112.991.150 89,9 12.648.850 10,1
1999 117.738.000 105.786.661 89,8 11.951.339 10,2
2004 148.000.041 113.456.840 76,66 34.543.201 23,34

Keterangan: Angka Golput = DPT-(pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya + jumlah suara tidak sah).
Apabila menyimak angka-angka dalam tabel di atas menunjukkan bahwa, pelaksanaan pemilihan umum dari waktu ke waktu, jumlah golongan putih (golput) menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Jika pada Pemilu 1955, yang dikenal paling luber dan paling demokratis, tingkat golput mencapai 12,3 persen. Fenomena golput masih belum tinggi di era pemilu orde baru yang rakyatnya masih dimobilisasi dalam pemilu. Pemilu 1971 golput mencapai 6,7 persen, kemudian meningkat menjadi 8,4 persen dalam Pemilu 1977 dan meningkat lagi dalam Pemilu 1982 menjadi 9,61 persen. Dalam Pemilu 1987 turun menjadi 8,39 persen dan meningkat lagi dalam Pemilu 1992 menjadi 9,1 persen, dan 10,1 persen dalam Pemilu 1997. Sedangkan suara golput yang dicapai pada Pemilu 1999, pasca jatuhnya rezim otoriter, angka golput juga masih meningkat, yakni mencapai 10,2% persen. Hal ini bila memasukkan jumlah suara yang tidak sah karena berbagai alasan sebagai suara golput. Pada saat Pemilu 2004 angka golput meningkat tajam menjadi 23,34% persen.Pertanyaan yang layak diajukan kemudian, bagaimana bisa terjadi perubahan yang begitu cepat sikap rakyat terhadap partai politik dan rendahnya partisipasi politik, rakyat yang ditahun 1999, menyambut secara gegap-gempita hadirnya partai politik baru, dan terlibat secara suka rela untuk mendatangi kampaye dengan berarak-arakan, maupun datang ke bilik-bilik tempat pemungutan suara, untuk memberikan suaranya. Kondisi ini kemudian berbalik pada pemilihan umum tahun 2004. Pertayaan yang lebih lanjut sebenarnya bagaimana peran partai politik ditengah-tengah masyarakat.Representasi Semu Wakil Rakyat Pemilu pertama setelah rezim otoriter soeharto, melahirkan sirkulasi elit-elit baru dari pentas politik nasional, lahirnya elit politik baru/para wakil rakyat diharapkan akan membawa kepentingan rakyat yang menjadi konstituennya, selain itu para wakil rakyat ini menjadi representasi dari partai politik, yang lebih jauh sebenarnya merupakan representasi rakyat yang ada di lembaga perwakilan rakyat. Hadirnya elit baru ini dimungkinkan karena salah satu dari fungsi partai politik, yakni rekrutmen politik. dimana partai politik berkewajiban untuk melakukan seleksi dan rekruitmen dalam rangka mengisi posisi dan jabatan politik tertentu. Dengan adanya rekruitmen politik maka dimungkinkan terjadinya rotasi/mobilitas politik. Tanpa rotasi dan mobilitas politik pada sebuah sistem politik, maka akan muncul diktatorisme dan stagnasi politik dalam sistem tersebut. Hadirnya para wakil rakyat di lembaga perwakilan rakyat, diharapkan membawa kepentingan para konstituennya, dan memperjuangkan apa yang menjadi kehendak rakyat, akan tetapi kehendak ini jauh dari harapan semula, banyak kasus dijumpai para wakil rakyat lebih mengendepankan kepentingan pribadi dan partainya, fenomena penggusuran yang dialami pedagang kaki lima, penggusuran warga stren kali; mencerminkan betapa lemahnya para wakil rakyat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil dan kepentingan kelompok-kelompok marjinal di perkotaan. Ini sekali lagi menunjukkan representasi yang semu para wakil rakyat. Representasi yang semu dari para wakil rakyat, menunjukkan bahwa para wakil rakyat tidak berangkat dari dukungan rakyat dalam pengertian yang sesungguhnya. Mereka hanya menjadi kepentingan partai politik semata, banyak dari wajah-wajah anggota DPR yang tidak dikenal rakyat, akan tetapi mereka para wakil rakyat sebagai anggota DPR, hanya karena kedekatannya dengan elit partai politik atau memiliki modal financial yang cukup untuk membeli nomor urut pencalegkan, maupun untuk membeli suara pemilih. Secara social para wakil rakyat ini tidak tumbuh dan besar dengan pergumulan rakyat, sehingga menjadi wajar para wakil rakyat tidak pernah memperjuangkan kepentingan rakyat.Rekrutment politik yang diharapakan sebagai sarana terjadinya rotasi dan mobilitas politik dalam tubuh partai, dimana terjadinya pergantian elit politik lama, dengan elit politik baru, baik secara alamiah maupun sebagai sarana hukuman rakyat terhadap elit. Rakyat sebenarnya berada pada posisi yang sentral dalam proses demokrasi, elit partai yang menjadi anggota DPR yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat, akan dihukum dengan tidak memilihnya lagi pada pemilihan selanjutnya. Tetapi dalam kenyataannya partai politik selalu menghadirnkan elit-elit/caleg yang tidak mengakar pada rakyat, sehingga meskipun dimungkinkan untuk terjadi rotasi politik dalam tubuh partai, rakyat selalu mendapati para pemimpin yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat, proses politik ini akan meminimalkan partisipasi politik rakyat, karena tiadanya wakil rakyat yang layak untuk dipilih.
B. Memperkuat Peran Partai Politik


Partisipasi politik rakyat menjadi elemen yang penting dalam proses demokrasi, tanpa partisipasi politik aktif rakyat, proses pemilihan umum hanya menjadi prosedur demokrasi saja, selain itu minimnya partisipasi politik rakyat, hasil pemilihan umum menjadi lemah/kehilangan legitimasinya. Ada beragam cara untuk mendorong partisipasi politik rakyat; antara lain, Pertama; memperkuat kembali peran dan fungsi partai politik, peran dan fungsi partai politik antara lain sebagai sarana sosialisasi politik, Rekrutmen politik. Partisipasi Politik. Pemadu Kepentingan. Pengendalian Konflik, dan Kontrol politik. Selain itu partai politik memiliki struktur sampai pada tingkat yang paling bawah hingga pada tingkat RW, struktur ini akan efektif sebagai sarana pendidikan politik warga. Partai politik juga menjadi alat yang legal untuk melakukan pendidikan politik, peran-peran ini bila dilakukan secara maksimal akan menggantikan peran LSM dalam melakukan pendidikan politik rakyat. Kedua; memperkuat keterwakilan/representasi wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat, partai harus lebih selektif dengan mempertimbangkan banyak aspek untuk menentukan caleg yang akan diajukan pada pemilihan, baik menjadi caleg/calonwalikota, baik kapasitas/kemampuan secara personal juga rekam jejaknya, selain itu aspek representasi ini juga memasukkan unsur kedekatan caleg atau cawawali dengan rakyat, ada kesejarahan antara kandidat yang akan diusung dengan kerja-kerja pendampingan pada rakyat.

 

 

 

C. Perkembangan Partisipasi Politik dan Pemilu di Indonesia

A. Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Sepanjang sejarah Indonesia yang menganut Negara berkedaulatan rakyat,telah diselenggarakan 10 kali pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD,yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan 2009. Namun disini kami mengklarifikasikannya menjadi tiga bagian, yaitu pemilu tahun 1955, pemilu masa orde baru, dan pemilu era reformasi.

1. Pemilu 1955

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih

anggota- anggota DPR dan Konstituante. Pemilihan Umum tahun 1955 merupakan pemilu nasional yang aman dan damai. Sebagaimana pemilu tahun 2004, partai politik peserta pemilu pada pemilu 1955 juga mencantumkan nama calon legislatifnya, sesuai dengan ketentuan UU No. 7 Tahun 1953 tentang pemilihan anggota konstituante dan anggota DPR. Sifat terbuka dapat dilihat dari mekanisme pemilihannya, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 67 adalah pemilih memberikan suara kepada suatu daftar dengan menusuk tanda gambar daftar itu.(pasal 67 ayat 2 UU No. 7 Tahun 1953). Selain itu, ketentuan UU yang menentukan bahwa pemilih yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, harus menentukan salah satu tempat tinggalnya. Baik untuk menghindari adanya pendaftar doble dan juga untuk menghindari adanya kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh pemilih dengan memilih didua tempat.Lima besar dalam pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi,Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan partai Syarekat Islam Indonesia.Sebagai sebuah langkah awal untuk membentuk pemerintah yang demokkratis,pemilu tahun 1955 menjadi preseden baik bagi tumbuhnya semangat berdemokrasi untuk Indonesia.

2.      Pemilu Orde Baru

Pemilu selama orde baru berlangsung selama enam kali dan hasil pemilu orde baru pada waktu itu didominasi oleh Golkar, dimana dia selalu menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara mutlak (diatas 50%).Pada pemilu orde baru memang mengandung berbagai kelemahan:

1.      dari segi keterwakilan, wakil- wakil yang dicalonkan oleh partai tidak terikat oleh ketentuann domisili

2.      dari segi hubungan antara wakil dan konstituennya, sisitem pemilu pada orde baru melahirkan hubungan yang renggang antara rakyat dan wakilnya.

3.     komposisi DPR didominasi oleh mereka yang berasal dari wilayah yang padat penduduknya. Selain itu, dari sudut sistem kepartaian, pemilu orde baru memang menunjukan kesetabilan politik yang pada waktu itu hanya terdapat tiga partai politik, maka akan lebih mudah bagi partai yang menang dalam pemilu untuk memobilisasi massa dalam pemilu- pemilu berikutnya. Namun, kesetabilan tersebut tidak membawa dampak baik bagi masyarakat, karena justru kesetabilan itu memunculkan sebuah implikasi negative yaitu hak politik rakyat terbendung. Karena dalam perjalanannya, partai politik yang sudah ada itu tidak lagi sejalan dengan aspirasi rakyat.

 

 

3. Pemilu Masa Reformasi

Reformasi ternyata membawa perubahan yang signifikan, termasuk dalam penyelenggaraan pemilu 1999. Ternyata sistem multi partai pada saat itu membuktikan bahwa rakyat Indonesia sebelumnya terbelenggu aspirasi politiknya. Munculnya banyak partai politik pada saat itu yaitu 48 partai politik membuktikan bahwa masyarakat Indonesia tidak buta politik. Dari segi kelembagaan, pelaksanaan pemilu pada Tahun 1999 mengawali sebuah pemilu yang mendekati demokratis, ada komisi pemilihan umum. Terdapat juga lembaga pengawas dan pemantau pemilu yang non partisan. Dan lembaga yang terakhir ini dalam pemilu orde baru mustahil terjadi. Pada pemilu 2004, nampaknya dari segi kelembagaan pemilu ada perubahan. Komposisi KPU tidak lagi seperti pemilu 1999. KPU berdasarkan UU No. 12 Tahun 2003 tidak lagi menyertakan wakil- wakil dari partai politik dan pemerintah.Meskipun pemilu 2004 diwarnai oleh beberapa kerumitan, tetapi secara umum sistem pemilu 2004 lebih baik dibandingkan ddengan pemilihan sebelummnya.Pemilih dapat menentukan sendiri pilihannya, baik pilihan partainya maupun pilihan wakil- wakilnya. Sistem pemilihan yang seperti ini dapat merekatkan hubungan antara si wakil dan yang di wakilinya.Mungkin kekurangan atau kelemahan pemilu 2004 ini hanya pada kurangefisiennya sosialisasi mengenai pendaftaran pemilih, cara pencoblosan dan sosialisai caleg masing- masing parpol seharusnya dilaksanakan jauh- jauh hari sebelumnya.

 

 

 

 

4. Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden

Pemilihan umum presiden dan wakil presiden pertama diselenggarakan pada Tahun 2004.

 

D. PROSES PARTISIPASI POLITIK DAN PEMILU DI INDONESIA

Pemilu 1955

Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota- anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955, dan dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

• Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini

diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai

politik dan individu,

• Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini

diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia,masyumi ,Nahdatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

 

 

 

Pemilu 1971

Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik. Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama,parmusi,Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia. Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya. Pemilu 1977-1997 Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden soeharto. Pemilu- Pemilu ini seringkali disebut dengan “Pemilu Orde Baru”. Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya dimenangkan oleh Golongan Karya.

 

pemilu 1999

Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah

pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik. Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari

partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai Kebangkitan Bangsa,

yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal

ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih

anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan

oleh anggota M P R.

Pemilu 2004

Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat memilih anggotaD P D, suatu lembaga perwakilan

baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah

Pemilu 2009

Diselenggarakan untuk memilih 560 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta anggota Dewan Perwakilan RakyatDaerah (DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota) se-Indonesia periode 2009-2014. Pemungutan suara diselenggarakan secara serentak di hampir seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2009 (sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada 5 April,namun kemudian diundur[1]) 38 partai memenuhi kriteria untuk ikut serta dalam pemilu 2009. Partai Demokrat memenangkan suara terbanyak, diikuti denganG o lk a r dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan( P D I – P ).

 

KOMISI PEMILIHAN UMUM

Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama (1999-2001) dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun 1999 yang berisikan 53 orang anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan dilantik oleh Presiden BJ Habibie. KPU kedua (2001-2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur akademis dan LSM dan dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 11 April 2001. KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan Keppres No 101/P/2007 yang berisikan 7 orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi, peneliti dan birokrat dilantik tanggal 23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena masalah hukum Untuk menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image KPU harus diubah

sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil. Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul pemikiran di kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan kualitas pemilihan umum, salah satunya kualitas penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu,

KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu atas usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama pemerintah mensyahkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu. Sebelumnya keberadaan penyelenggara Pemilu terdapat dalam Pasal 22-E Undang-undang Dasar Tahun 1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat mandir menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh pihak mana pun.

Perubahan penting dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapaperaturan perundang-undangan kemudian disempurnakan dalam 1 (satu) undang-undangsecara lebih komprehensif.Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembagapenyelenggara pemilihan umum yang permanen dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu. KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya. KPU memberikan laporan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat.Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan PPLN serta KPPSLN yang merupakan penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc. Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum dalam rangka mengawal terwujudnya Pemilihan Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas dan kredibilitas sebagai Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode Etik Penyelenggara Pemilu.Agar Kode Etik Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu.Di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD,jumlah anggota KPU adalah 11 orang. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah anggota KPU berkurang menjadi7 orang. Pengurangan jumlah anggota KPU dari 11 orang menjadi 7 orang tidakmengubah secara mendasar pembagian tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU dalam merencanakan dan melaksanakan tahap-tahap, jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD, Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah.Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu,komposisi keanggotaan KPU harus memperhatikan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas : mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib penyelenggara Pemilu; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi dan efektivitas.Cara pemilihan calon anggota KPU-menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007Tentang Penyelenggara Pemilu-adalah Presiden membentuk Panitia Tim Seleksi calon anggota KPU tanggal 25 Mei 2007 yang terdiri dari lima orang yang membantu Presiden menetapkan calon anggota KPU yang kemudian diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengikuti fit and proper test. Sesuai dengan bunyi Pasal 13 ayat (3) Undang-undang N0 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, Tim Seleksi Calon Anggota KPU pada tanggal 9 Juli 2007 telah menerima 545 orang pendaftar yang berminat menjadi calon anggota KPU. Dari 545 orang pendaftar, 270 orang lolos seleksi administratif untuk mengikuti tes tertulis. Dari 270 orang calon yang lolos tes administratif, 45 orang bakal calon anggota KPU lolos tes tertulis dan rekam jejak yang diumumkan tanggal 31 Juli 2007.

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) pertama kali diadakan dalam Pemilu 2004.Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla. Pergantian kekuasaan berlangsung mulus dan merupakan sejarah bagi Indonesia yang belum pernah mengalami pergantian kekuasaan tanpa huru-hara. Satu-satunya cacat pada pergantian kekuasaan ini adalah tidak hadirnya Megawati pada upacara pelantikan Yudhoyono sebagai presiden. Pemilu 2009 Pilpres 2009 diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono- Boediono berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) menjadi bagian dari rezim pemilu sejak 2007. Pilkada pertama di Indonesia adalah Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara pada 1 Juni 2005.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sejak rezim orde lama, orde baru mau pun era reformasi system politik dan pemilu Indonesia banyak sekali mengalami perubahan. Pemerintah Indonesia telah berusaha membenahi sistem yang telah dengan landasan untuk mengedepankan kepentingan rakyat. Walaupun dalam pelaksanaan pemilu ini masih ditemui berbagai macam permasalahan tetapi ini semua wajar. Ini semua dapat digunakan untuk pembelajaran politik masyarakat. Sehingga masyarakat dapat sadar dengan pentingnya berdemokrasi, menghargai pendapat, kebersamaan dalam menghadapai sesuatu. Manusia yang baik tidak akan melakukan kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga untuk pemilihan umum yang berikutnya permasalah yang timbul dapat diminimalkan. Sehingga pemilihan umum dapat berjalan dengan lancar. Sehingga partisiapasipolitik dan pemilu di Indonesia terus mengalami kemajuan kea rah yang lebih baik ,bukan hanya banyak nya partai yang ikut serta tetapi tetapi harus di sertai kualitas dan adanya keinginan untuk memajukan bansa dan negara sesuai dengan UUD 45 dan Pancasila.

B. SARAN

1.       Pemilihan umum merupakan perwujudan nyata demokrasi dalam praktek bernegara masa kini (modern) karena menjadi sarana utama bagi rakyat untuk menyatakan kedaulatan rakyat atas Negara dan Pemerintah. Pernyataan kedaulatan rakyat tersebut dapat diwujudkan dalam proses pelibatan masyarakat untuk menentukan siapa-siapa saja yang harus menjalankan dan di sisi lain mengawasi pemerintahan Negara. Karena itu, fungsi utama bagi rakyat adalah “untuk memilih dan melakukan pengawasan terhadap wakil-wakil mereka”

2.       Menciptakan situasi dan kondisi yang lebih baik lagi dalam pemilu, apabila kita ingin mendapat pemimpin yang efektif serta dapat menggunakan dan menggabungkan berbagai gaya leadership yang berbeda, yang berakar pada sejumlah elemen nilai- nilai, emosional, dan intelektual yang unik.

3.       Partisipasi politik dan pemilu sangat menentukan kemajuan dan kewibawaan suatu negara untuk itu diperlukan kesadaran yang tinggi pemerintah,pelaku partai politik dan masyarakat untuk menjalankan sistim politik dan pemilu yang lansung,umum,bebas,rahsia serta jujur dan adil yang bukan hanya sebagai selogan.dan juga system kepartaian yang berkualitas serta di perlukan peran serta pemeritah dalam membatasi jumlah partai politik dengan cara yang demokratis.

4.       Undang – Undang Dasar dan pancasila adalah pedoman kita dalam menjalankan system politik dan pemerintahan untuk itu perlu ketegasan dan kesadaran kita dalam menjalankan nya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR FUSTAKA

Amir Taat Nasution, “Kamus Politik Nasional”, Energie, 1953

Arbi Sanit, “Sistem Politik Indonesia: Penghampiran dan Lingkungan”,

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FIS-UI, 1980

Assosiasi Ilmu Politik Indonesia, “Jurnal Ilmu Politik”, Gramedia, 1986

Theda Scokpol, “States and Social Revolutions” New York: Cambridge

University Press, 1979

Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003

Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk SLTA kelas III”, Rhineka Putra,

bandung, 1999

Nugroho Notosusanto, “Sejarah Nasional Indonesia”, Balai Pustaka, 2008

Nazaruddin, “Profil Budaya Politik Indonesia”, Pustaka Utama, 1991

Nazaruddin Sjamsuddin, “Dinamika Politik Indonesia”, Gramedia Pustaka

Utama, 1993

 

budaya politik diindonesia

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Segala puji bagi Allah, hanya kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunan. Alhamdulillah Kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA sebagai analisis untuk melihat bagaimana budaya politik di Indonesia.

Didalam makalah ini, saya akan membahas tentang Budaya Politik di Indonesia dilihat dari beberapa pendekatan teori system politik, sejarah dan pemerintahan yang sedang berjalan di Indonesia.

Kami hanya berdoa, kiranya apa yang Kami tulis disini bermanfaat bagi kita semua. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. saya sadar bahwa apa yang kami tulis masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangat kami harapkan.

Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Pangkalpinang,19 November 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ……. 1           DAFTAR ISI .……………………………………………………………………..…… 2

BAB I : PENDAHULUAN….………………………………………………………….  3                    BAB II : PENGERTIAN BUDAYA POLITIK

A.Pengertian Umum Budaya Politik…………………………………………. ……..  5

B.Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli .………………………….………. 7

C.Tipe – tipe Budaya Politik..…………………………………………………………10

BAB III :

A.Pengertian Sistem Politik…………………………………………………………..19

B.Proses budaya Politik di Indonesia ………..….………………………………….21

C.Sejarah BudayaPolitik di Indonesia.……………………………….…………….. 25

D.Perbedaan sistem Politik di berbagai Negara………………………………..…. 28

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 30

Daftar pustaka

BAB I  PENDAHULUAN

Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.

Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.

Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik. Oleh karena itu, seringkali kita bisa melihat dan mengukur pengetahuan-pengetahuan, perasaan dan sikap warga negara terhadap negaranya, pemerintahnya, pemimpim politik dan lai-lain.

Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses pembuatan kebijakan pemerintah, kegiatan partai-partai politik, perilaku aparat negara, serta gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang me­merintah.

Kegiatan politik juga memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.

BAB II PENGERTIAN BUDAYA POLITIK

A.      Pengertian Umum Budaya Politik

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, setiap unsur masyarakat berbeda pula budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitenya. Seperti juga di Indonesia, menurut Benedict R. O’G Anderson, kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa.

Almond dan Verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Lebih jauh mereka menyatakan, bahwa warga negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan peranan mereka di dalam sistem politik.

Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk lebih memahami secara teoritis sebagai berikut :

a.       Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos. Kesemuanya dikenal dan diakui oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

b.      Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi, atau nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisis bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka, atau tertutup.

c.       Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan masalah tujuan.

d.      Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan tertutup, tingkat militansi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan masyarakat. Pola kepemimpinan (konformitas atau mendorong inisiatif kebebasan), sikap terhadap mobilitas (mempertahankan status quo atau men­dorong mobilitas), prioritas kebijakan (menekankan ekonomi atau politik).

Dengan pengertian budaya politik di atas, nampaknya membawa kita pada suatu pemahaman konsep yang memadukan dua tingkat orientasi politik, yaitu sistem dan individu. Dengan orientasi yang bersifat individual ini, tidaklah berarti bahwa dalam memandang sistem politiknya kita menganggap masyarakat akan cenderung bergerak ke arah individualisme. Jauh dari anggapan yang demikian, pandangan ini melihat aspek individu dalam orientasi politik hanya sebagai pengakuan akan adanya fenomena dalam masyarakat secara keseluruhan tidak dapat melepaskan diri dari orientasi individual.

B.      Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Terdapat banyak sarjana ilmu politik yang telah mengkaji tema budaya politik, sehingga terdapat variasi konsep tentang budaya politik yang kita ketahui. Namun bila diamati dan dikaji lebih jauh, tentang derajat perbedaan konsep tersebut tidaklah begitu besar, sehingga tetap dalam satu pemahaman dan rambu-rambu yang sama. Berikut ini merupakan pengertian dari beberapa ahli ilmu politik tentang budaya politik.

a.      Rusadi Sumintapura

Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

b.      Sidney Verba

Budaya politik adalah suatu sistem kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.

c.      Alan R. Ball

Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

d.      Austin Ranney

Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.

e.      Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.

Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas (dalam arti umum atau menurut para ahli), maka dapat ditarik beberapa batasan konseptual tentang budaya politik sebagai berikut :

Pertama : bahwa konsep budaya politik lebih mengedepankan aspek-aspek non-perilaku aktual berupa tindakan, tetapi lebih menekankan pada berbagai perilaku non-aktual seperti   orientasi, sikap, nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan. Hal inilah yang menyebabkan   Gabriel A. Almond memandang bahwa budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem   politik.

Kedua : hal-hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sistem politik, artinya setiap berbicara budaya politik maka tidak akan lepas dari pembicaraan sistem politik. Hal-hal yang diorientasikan dalam sistem politik, yaitu setiap komponen-komponen yang terdiri dari komponen-komponen struktur dan fungsi dalam sistem politik. Seseorang akan memiliki orientasi yang berbeda terhadap sistem politik, dengan melihat fokus yang diorientasikan, apakah dalam tataran struktur politik, fungsi-fungsi dari struktur politik, dan gabungan dari keduanya. Misal orientasi politik terhadap lembaga politik terhadap lembaga legislatif, eksekutif dan sebagainya.

Ketiga : budaya politik merupakan deskripsi konseptual yang menggambarkan komponen-komponen budaya politik dalam tataran masif (dalam jumlah besar), atau mendeskripsikan masyarakat di suatu negara atau wilayah, bukan per-individu. Hal ini berkaitan  dengan pemahaman, bahwa budaya politik merupakan refleksi perilaku warga negara secara massal yang memiliki peran besar bagi terciptanya sistem politik yang ideal.

2.      Komponen-Komponen Budaya Politik

Seperti dikatakan oleh Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., bahwa budaya politik merupakan dimensi psikologis dalam suatu sistem politik. Maksud dari pernyataan ini menurut Ranney, adalah karena budaya politik menjadi satu lingkungan psikologis, bagi terselenggaranya konflik-konflik politik (dinamika politik) dan terjadinya proses pembuatan kebijakan politik. Sebagai suatu lingkungan psikologis, maka komponen-komponen berisikan unsur-unsur psikis dalam diri masyarakat yang terkategori menjadi beberapa unsur.

Menurut Ranney, terdapat dua komponen utama dari budaya politik, yaitu orientasi kognitif (cognitive orientations) dan orientasi afektif (affective oreintatations). Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yang dirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen obyek politik sebagai berikut.

Orientasi kognitif :  yaitu berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.

Orientasi afektif : yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya.

Orientasi evaluatif : yaitu keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.

C.     TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK

1.      Berdasarkan Sikap Yang Ditunjukkan

Pada negara yang memiliki sistem ekonomi dan teknologi yang kompleks, menuntut kerja sama yang luas untuk memper­padukan modal dan keterampilan. Jiwa kerja sama dapat diukur dari sikap orang terhadap orang lain. Pada kondisi ini budaya politik memiliki kecenderungan sikap ”militan” atau sifat ”tolerasi”.

a.       Budaya Politik Militan

Budaya politik dimana perbedaan tidak dipandang sebagai usaha mencari alternatif yang terbaik, tetapi dipandang sebagai usaha jahat dan menantang. Bila terjadi kriris, maka yang dicari adalah kambing hitamnya, bukan disebabkan oleh peraturan yang salah, dan masalah yang mempribadi selalu sensitif dan membakar emosi.

b.      Budaya Politik Toleransi

Budaya politik dimana pemikiran berpusat pada masalah atau ide yang harus dinilai, berusaha mencari konsensus yang wajar yang mana selalu membuka pintu untuk bekerja sama. Sikap netral atau kritis terhadap ide orang, tetapi bukan curiga terhadap orang.

Jika pernyataan umum dari pimpinan masyarakat bernada sangat militan, maka hal itu dapat men­ciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik. Kesemuanya itu menutup jalan bagi pertumbuhan kerja sama. Pernyataan dengan jiwa tolerasi hampir selalu mengundang kerja sama. Berdasarkan sikap terhadap tradisi dan perubahan. Budaya Politik terbagi atas :

a.      Budaya Politik Yang memiliki Sikap Mental Absolut

Budaya politik yang mempunyai sikap mental yang absolut memiliki nilai-nilai dan kepercayaan yang. dianggap selalu sempurna dan tak dapat diubah lagi. Usaha yang diperlukan adalah intensifikasi dari kepercayaan, bukan kebaikan. Pola pikir demikian hanya memberikan perhatian pada apa yang selaras dengan mentalnya dan menolak atau menyerang hal-hal yang baru atau yang berlainan (bertentangan). Budaya politik yang bernada absolut bisa tumbuh dari tradisi, jarang bersifat kritis terhadap tradisi, malah hanya berusaha memelihara kemurnian tradisi. Maka, tradisi selalu dipertahankan dengan segala kebaikan dan keburukan. Kesetiaan yang absolut terhadap tradisi tidak memungkinkan pertumbuhan unsur baru.

b.      Budaya Politik Yang memiliki Sikap Mental Akomodatif

Struktur mental yang bersifat akomodatif biasanya terbuka dan sedia menerima apa saja yang dianggap berharga. Ia dapat melepaskan ikatan tradisi, kritis terhadap diri sendiri, dan bersedia menilai kembali tradisi berdasarkan perkembangan masa kini.

Tipe absolut dari budaya politik sering menganggap perubahan sebagai suatu yang membahayakan. Tiap perkembangan baru dianggap sebagai suatu tantangan yang berbahaya yang harus dikendalikan. Perubahan dianggap sebagai penyim­pangan. Tipe akomodatif dari budaya politik melihat perubahan hanya sebagai salah satu masalah untuk dipikirkan. Perubahan mendorong usaha perbaikan dan pemecahan yang lebih sempurna.

1.      Berdasarkan Orientasi Politiknya

Realitas yang ditemukan dalam budaya politik, ternyata memiliki beberapa variasi. Berdasarkan orientasi politik yang dicirikan dan karakter-karakter dalam budaya politik, maka setiap sistem politik akan memiliki budaya politik yang berbeda. Perbedaan ini terwujud dalam tipe-tipe yang ada dalam budaya politik yang setiap tipe memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Dari realitas budaya politik yang berkembang di dalam masyarakat, Gabriel Almond mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut :

a.       Budaya politik parokial (parochial political culture), yaitu tingkat partisipasi politiknya     sangat rendah, yang disebabkan faktor kognitif (misalnya tingkat pendidikan relatif rendah).

b.      Budaya politik kaula (subyek political culture), yaitu masyarakat bersangkutan sudah relatif maju (baik sosial maupun ekonominya) tetapi masih bersifat pasif.

c.       Budaya politik partisipan (participant political culture), yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik sangat tinggi.

Dalam kehidupan masyarakat, tidak menutup kemungkinan bahwa terbentuknya budaya politik merupakan gabungan dari ketiga klasifikasi tersebut di atas. Tentang klasifikasi budaya politik di dalam masyarakat lebih lanjut adalah sebagai berikut.

No Budaya Politik Uraian / Keterangan
1. Parokial a.       Frekuensi orientasi terhadap sistem sebagai obyek umum, obyek-obyek input, obyek-obyek output, dan pribadi sebagai partisipan aktif mendekati nol.

b.      Tidak terdapat peran-peran politik yang khusus dalam masyarakat.

c.       Orientasi parokial menyatakan alpanya harapan-harapan akan perubahan yang komparatif yang diinisiasikan oleh sistem politik.

d.      Kaum parokial tidak mengharapkan apapun dari sistem politik.

e.       Parokialisme murni berlangsung dalam sistem tradisional yang lebih sederhana dimana spesialisasi politik berada pada jenjang sangat minim.

f.        Parokialisme dalam sistem politik yang diferensiatif lebih bersifat afektif dan normatif dari pada kognitif.

2. Subyek/Kaula a.       Terdapat frekuensi orientasi politik yang tinggi terhadap sistem politik yang diferensiatif dan aspek output dari sistem itu, tetapi frekuensi orientasi terhadap obyek-obyek input secara khusus, dan terhadap pribadi sebagai partisipan yang aktif mendekati nol.

b.      Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah

c.       Hubungannya terhadap sistem plitik secara umum, dan terhadap output, administratif secara esensial merupakan hubungan yang pasif.

d.      Sering wujud di dalam masyarakat di mana tidak terdapat struktur input yang terdiferensiansikan.

e.       Orientasi subyek lebih bersifat afektif dan normatif daripada kognitif.

3. Partisipan a.       Frekuensi orientasi politik sistem sebagai obyek umum, obyek-obyek input, output, dan pribadi sebagai partisipan aktif mendekati satu.

b.      Bentuk kultur dimana anggota-anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem politik secara komprehensif dan terhadap struktur dan proses politik serta administratif (aspek input dan output sistem politik)

c.       Anggota masyarakat partisipatif terhadap obyek politik

d.      Masyarakat berperan sebagai aktivis.

Kondisi masyarakat dalam budaya politik partisipan mengerti bahwa mereka berstatus warga negara dan memberikan perhatian terhadap sistem politik. Mereka memiliki kebanggaan terhadap sistem politik dan memiliki kemauan untuk mendiskusikan hal tersebut. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik dalam beberapa tingkatan dan memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes bila terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair.

Budaya politik partisipan merupakan lahan yang ideal bagi tumbuh suburnya demokrasi. Hal ini dikarenakan terjadinya harmonisasi hubungan warga negara dengan pemerintah, yang ditunjukan oleh tingkat kompetensi politik, yaitu menyelesaikan sesuatu hal secara politik, dan tingkat efficacy atau keberdayaan, karena mereka merasa memiliki setidaknya kekuatan politik yang ditunjukan oleh warga negara. Oleh karena itu mereka merasa perlu untuk terlibat dalam proses pemilu dan mempercayai perlunya keterlibatan dalam politik. Selain itu warga negara berperan sebagai individu yang aktif dalam masyarakat secara sukarela, karena adanya saling percaya (trust) antar warga negara. Oleh karena itu dalam konteks politik, tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi masyarakat secara politik.

Budaya Politik subyek lebih rendah satu derajat dari budaya politikpartisipan. Masyarakat dalam tipe budaya ini tetap memiliki pemahaman yang sama sebagai warga negara dan memiliki perhatian terhadap sistem politik, tetapi keterlibatan mereka dalam cara yang lebih pasif. Mereka tetap mengikuti berita-berita politik, tetapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka akan merasa tidak nyaman bila membicarakan masalah-masalah politik.

Demokrasi sulit untuk berkembang dalam masyarakat dengan budaya politik subyek, karena masing-masing warga negaranya tidak aktif. Perasaan berpengaruh terhadap proses politik muncul bila mereka telah melakukan kontak dengan pejabat lokal. Selain itu mereka juga memiliki kompetensi politik dan keberdayaan politik yang rendah, sehingga sangat sukar untuk mengharapkan artisipasi politik yang tinggi, agar terciptanya mekanisme kontrol terhadap berjalannya sistem politik.

Budaya Politik parokial merupakan tipe budaya politik yang paling rendah, yang didalamnya masyarakat bahkan tidak merasakan bahwa mereka adalah warga negara dari suatu negara, mereka lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. Tidak terdapat kebanggaan terhadap sistem politik tersebut. Mereka tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi dalam sistem politik, pengetahuannya sedikit tentang sistem politik, dan jarang membicarakan masalah-masalah politik.

Budaya politik ini juga mengindikasikan bahwa masyarakatnya tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Perasaan kompetensi politik dan keberdayaan politik otomatis tidak muncul, ketika berhadapan dengan institusi-institusi politik. Oleh karena itu terdapat kesulitan untuk mencoba membangun demokrasi dalam budaya politik parokial, hanya bisa bila terdapat institusi-institusi dan perasaan kewarganegaraan baru. Budaya politik ini bisa dtemukan dalam masyarakat suku-suku di negara-negara belum maju, seperti di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Namun dalam kenyataan tidak ada satupun negara yang memiliki budaya politik murni partisipan, pariokal atau subyek. Melainkan terdapat variasi campuran di antara ketiga tipe-tipe tersebut, ketiganya menurut Almond dan Verba tervariasi ke dalam tiga bentuk budaya politik, yaitu :

a.       Budaya politik subyek-parokial (the parochial- subject culture)

b.      Budaya politik subyek-partisipan (the subject-participant culture)

c.       Budaya politik parokial-partisipan (the parochial-participant culture)

Berdasarkan penggolongan atau bentuk-bentuk budaya politik di atas, dapat dibagi dalam tiga model kebudayaan politik sebagai berikut :

Model-Model Kebudayaan Politik
Demokratik Industrial Sistem Otoriter Demokratis Pra Industrial
Dalam sistem ini cukup banyak aktivis politik untuk menjamin adanya kompetisi partai-partai poli-tik dan kehadiran pemberian suara yang besar. Di sini jumlah industrial dan modernis sebagian kecil, meskipun terdapat organisasi politik dan partisipan politik seperti mahasiswa, kaum in-telektual dengan tindakan persuasif menentang sis-tem yang ada, tetapi seba-gian besar jumlah rakyat hanya menjadi subyek yang pasif. Dalam sistem ini hanya terdapat sedikit sekali parti-sipan dan sedikit pula keter-libatannya dalam peme-rintahan

Pola kepemimpinan sebagai bagian dari budaya politik, menuntut konformitas atau mendorong aktivitas. Di negara berkembang seperti Indonesia, pemerintah diharapkan makin besar peranannya dalam pembangunan di segala bidang. Dari sudut penguasa, konformitas menyangkut tuntutan atau harapan akan dukungan dari rakyat. Modifikasi atau kompromi tidak diharapkan, apalagi kritik. Jika pemimpin itu merasa dirinya penting, maka dia menuntut rakyat menunjuk­kan kesetiaannya yang tinggi. Akan tetapi, ada pula elite yang menyadari inisiatif rakyat yang menentukan tingkat pembangunan, maka elite itu sedang mengembang­kan pola kepemimpinan inisiatif rakyat dengan tidak mengekang kebebasan.

Suatu pemerintahan yang kuat dengan disertai kepasifan yang kuat dari rakyat, biasanya mempunyai budaya politik bersifat agama politik, yaitu politik dikembang­kan berdasarkan ciri-ciri agama yang cenderung mengatur secara ketat setiap anggota masyarakat. Budaya tersebut merupakan usaha percampuran politik dengan ciri-ciri keagamaan yang dominan dalam masyarakat tradisional di negara yang baru berkembang.

David Apter memberi gambaran tentang kondisi politik yang menimbulkan suatu agama politik di suatu masyarakat, yaitu kondisi politik yang terlalu sentralistis dengan peranan birokrasi atau militer yang terlalu kuat. Budaya politik para elite berdasarkan budaya politik agama tersebut dapat mendorong atau menghambat pembangunan karena massa rakyat harus menyesuaikan diri pada kebijaksanaan para elite politik.

BAB III BUDAYA POLITIK DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA

A. PENGERTIAN SISTEM POLITIK

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan

terorganisasi.

2. Pengertian Politik

Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara.16

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,

dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik

biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.17

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

3. Pengertian Sistem Politik

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara.18

Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng

4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

B. Proses Budaya Politik Di Indonesia

Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari

masa-masa berikut ini:19

– Masa prakolonial

– Masa kolonial (penjajahan)

– Masa Demokrasi Liberal

– Masa Demokrasi terpimpin

– Masa Demokrasi Pancasila

– Masa Reformasi

Masing-masing masa tersebut kemudian dianalisis secara sistematis dari aspek :

– Penyaluran tuntutan

– Pemeliharaan nilai

– Kapabilitas

– Integrasi vertikal

– Integrasi horizontal

– Gaya politik

– Kepemimpinan

– Partisipasi massa

– Keterlibatan militer

– Aparat negara

– Stabilitas20

Bila diuraikan kembali maka diperoleh analisis sebagai berikut :

1.Masa prakolonial (Kerajaan)

– Penyaluran tuntutan – rendah dan terpenuhi

– Pemeliharaan nilai – disesuikan dengan penguasa

– Kapabilitas – SDA melimpah

– Integrasi vertikal – atas bawah

– Integrasi horizontal – nampak hanya sesama penguasa kerajaan

– Gaya politik – kerajaan

– Kepemimpinan – raja, pangeran dan keluarga kerajaan

– Partisipasi massa – sangat rendah

– Keterlibatan militer – sangat kuat karena berkaitan dengan perang

– Aparat negara – loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah

– Stabilitas – stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang

2. Masa kolonial (penjajahan)

– Penyaluran tuntutan – rendah dan tidak terpenuhi

– Pemeliharaan nilai – sering terjadi pelanggaran ham

– Kapabilitas – melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah

– Integrasi vertikal – atas bawah tidak harmonis

– Integrasi horizontal – harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi

– Gaya politik – penjajahan, politik belah bambu (memecah belah)

– Kepemimpinan – dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat

– Partisipasi massa – sangat rendah bahkan tidak ada

– Keterlibatan militer – sangat besar

– Aparat negara – loyal kepada penjajah

– Stabilitas – stabil tapi dalam kondisi mudah pecah

3. Masa Demokrasi Liberal

– Penyaluran tuntutan – tinggi tapi sistem belum memadani

– Pemeliharaan nilai – penghargaan HAM tinggi

– Kapabilitas – baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih

potensial

– Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas

– Integrasi horizontal- disintegrasi, muncul solidarity makers dan

administrator

– Gaya politik – ideologi

– Kepemimpinan – angkatan sumpah pemuda tahun 1928

– Partisipasi massa – sangat tinggi, bahkan muncul kudeta

– Keterlibatan militer – militer dikuasai oleh sipil

– Aparat negara – loyak kepada kepentingan kelompok atau partai

– Stabilitas – instabilitas

4. Masa Demokrasi terpimpin

– Penyaluran tuntutan – tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas

– Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM rendah

– Kapabilitas – abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju

– Integrasi vertikal – atas bawah

– Integrasi horizontal – berperan solidarity makers,

– Gaya politik – ideolog, nasakom

– Kepemimpinan – tokoh kharismatik dan paternalistik

– Partisipasi massa – dibatasi

– Keterlibatan militer – militer masuk ke pemerintahan

– Aparat negara – loyal kepada negara

– Stabilitas – stabil

5. Masa Demokrasi Pancasila

– Penyaluran tuntutan – awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi

– Pemeliharaan nilai – terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM

– Kapabilitas – sistem terbuka

– Integrasi vertikal – atas bawah

– Integrasi horizontal – nampak

– Gaya politik – intelek, pragmatik, konsep pembangunan

– Kepemimpinan – teknokrat dan ABRI

– Partisipasi massa – awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi

– Keterlibatan militer – merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI

– Aparat negara – loyal kepada pemerintah (Golkar)

– Stabilitas stabil

6. Masa Reformasi

– Penyaluran tuntutan – tinggi dan terpenuhi

– Pemeliharaan nilai – Penghormatan HAM tinggi

– Kapabilitas –disesuaikan dengan Otonomi daerah

– Integrasi vertikal – dua arah, atas bawah dan bawah atas

– Integrasi horizontal – nampak, muncul kebebasan (euforia)

– Gaya politik – pragmatik

– Kepemimpinan – sipil, purnawiranan, politisi

– Partisipasi massa – tinggi

– Keterlibatan militer – dibatasi

– Aparat negara – harus loyal kepada negara bukan pemerintah

– Stabilitas – instabil

C. Sejarah Budaya Politik di Indonesia

Sejarah Budaya Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan. Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan pengambilan keputusan

Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.

Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur politik dan dari lingkungan internasional.

Perubahan ini besaran maupun isi aliran berupa input dan output. Proes

mengkonversi input menjadi output dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).

Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi sebuah sistem politik :

1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai kemudian digunakan secara maksimal oleh pemerintah. Seperti pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan negara.

2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata, misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan. Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.

4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat. Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik kapabilitas simbolik sistem.

5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower) memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada

negara-negara berkembang.

D. Perbedaan sistem politik di berbagai Negara

1. Sistem Politik Di Negara Komunis

Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi peniadaan hak-haak sipil dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

2. Sistem Politik Di Negara Liberal

Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan; khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas

3. Sistem Politik Demokrasi Di Indonesia

Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan

kelembagaan yang demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik

demokrasi di Indonesia adalah :

1. Ide kedaulatan rakyat
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Bentuk Republik
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem Pemilihan langsung

7. Sistem pemerintahan presidensil

BAB IV  KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, dengan memakai system demokrasi, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa yang meletakkan dasar pembentukan Negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan federal di bawah Republik Indonesia Serikat (RIS) selama tujuh bulan (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 – 1997), pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.

Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lembaga Eksekutif terdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang bupati/walikota. Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan, memberi nasehat, dan fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945 telah mengalami beberapa kali amandemen, yang telah memasuki tahap amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga-lembaga negara.

B. Saran

1)    Budaya musyawarah, toleransi,gotong royong, dan saling menghormati menjadi warisan pada generasi mendatang yang merupakan ciri khas dari NKRI perlu terus di galakkan dan dipelihara agar dapat tercipta kesatuan dan persatuan sesuai denagan adat dan budaya timur.

2)    Budaya politik Indonesia semakain tahun menunjukkan peneipisan dari karakter bangsa,dimana sekarang ini budaya yang berkembang dalam system politik Indonesia sering kali diwarnai dengan kekerasan untuk itu diperlukan peran pemerintah dan masyarak untuk mensosialisasikan budaya politik indoneasi yang sesuai dengan Undang – Undang Dasar dan budaya luhur Indonesia.

3)    Kesadaran pejabat pemerintah dan masyarakat sangat – sanagt diperlukan agar terciptanya system pemerintah yang berkembang maju sesuai dengan budaya Indonesia yang gotong royong,tengang rasa dan saling menghargai sehingga terciptanegara yang makmur dan bermartabat.

DAFTAR FUSTAKA

Amir Taat Nasution, “Kamus Politik Nasional”, Energie, 1953

Arbi Sanit, “Sistem Politik Indonesia: Penghampiran dan Lingkungan”,

Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial & FIS-UI, 1980

Assosiasi Ilmu Politik Indonesia, “Jurnal Ilmu Politik”, Gramedia, 1986

Theda Scokpol, “States and Social Revolutions” New York: Cambridge

University Press, 1979

Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003

Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk SLTA kelas III”, Rhineka Putra,

bandung, 1999

Nugroho Notosusanto, “Sejarah Nasional Indonesia”, Balai Pustaka, 2008

Nazaruddin, “Profil Budaya Politik Indonesia”, Pustaka Utama, 1991

Nazaruddin Sjamsuddin, “Dinamika Politik Indonesia”, Gramedia Pustaka

Utama, 1993

Sukarna, “Sistem Politik Indonesia, Jilid 4”, Mandar Maju, 1993

masyarakat madani

MASYARAKAT MADANI
MASYARAKAT MADANI
1.PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI
Dalam mendefinisikan termasuk masyrakat madani ini sangat bergantungpada kondisi sosio-kultural suatu bangsa, karena bagaimanapun konsep masyarakat madani merupakan termasuk yang lahir dari sejarah pergulatan bangsa Eropa Barat.
Sebagai titik tolak, disini akan dikemukakan beberapa definisi masyarakat madani dari berbagai pakar di berbagai Negara yang mengalisa dan mengkaji fenomena masyarakat madani ini.
Pertama, definisi yang dikemukakan oleh Zbigniew Rau dengan latar belakang kajiannya pada kawasan Eropa Timur dan Uni Sovyet.Ia mengayakan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat madani merupakan suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Ruang ini timbul diantara hubungan-hubungan yang merupakan hasil komitmen keluarga dan hubungan-hubungan yang menyangkut kewajiban mereka terhadap Negara. Oleh karenanya, maka yang dimaksud masyarakat madani adalah sebuah ruang yang bebas dari pengaruh keluarga dan Negara.Tiadanya pengaruh keluarga dan kekuatan Negara dalam masyarakat madani ini diekspresikan dalam gambaran cirri-cirinya, yakni individualisme, pasar (market) dan pluralism.
Kedua, yang digambarkan oleh Han Sung-joo dengan latar belakang kasus korea selatan.Ia mengatakan bahwa masyarakat madani merupakan sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari Negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma-norma dan budaya yang menjadi indentitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti dalam civil society
Konsep yang dikemukakan oleh han ini, menekankan pada adanya ruang publik (public sphere) serta mengandung 4 (empat) ciri dan prasyarat bagi terbentuknya masyarakat madani, yakni pertama, diakui dan dilindunginya hak-hak individu dan kemerdekaan berserikat serta mandiri dari negara. Kedua, adanya ruang publik yang memberikan kebebasan bagi siapa pun dalam mengartikulasikan isu-isu politik. Ketiga, terdapatnya gerakan-gerakan kemasyarakatan yang berdasar pada nilai-nilai budaya tertentu. Keempat, terdapat kelompok inti diantara-antara kelompok pertengahan yang mengakar dalam masyarakat dalam masyarakat yang menggerakan masyarakat dan melakukan modernisas sosial ekonomi.
Ketiga, definisi yang di kemukakan oleh Kim sunhyuk, juga dalam konteks Korea Selatan. Ia mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kelompok-kelompok yang secara mandiri menghimpun dirinya dan gerakan-gerakan dalam masyarakat yang secara relatif otonomi dari negara, yang merupakan satuan-satuan dasar dari (re) produksi dan masyarakat politik yang mampu melakukan kegiatan politik dalam suatu ruang publik, guna menyatakan kepedulian mereka dan memajukan kepentingan-kepentingan mereka menurut prinsip-prinsip pluralism dan pengelola yang mandiri.
Definisi ini menekankan pada adanya organisasi-organisasi kemasyarakatan yang relatif memposisikan secara otonomi dari pengaruh dan kekuasaan negara. Eksistensi organisasi-organisasi ini mensyaratkan adanya ruang publik (public sphere) yang memungkinkan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu.
Berbagai batasan dalam memahami termasuk masyarakat madani di atas, jelas merupakan suatu analisa dari kajian kontekstual terhadap perfoma yang diinginkan dalam mewujudkan masyarakat madani .
Di Indonesia, termasuk masyarakat madani mengalami penerjemahan yang berbeda-beda dengan sudut pandang yang berbeda pula, seperti masyarakat madani sendiri, masyarakat sipil, masyarakat kewargaan, masyarakat warga dan civil society (tanpa diterjemahkan)
Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasas kan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat-masyarakat mendorong daya upaya serta inisiatif individu baik dari segi pemikiran seni, pelaksanaan pemerintah mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu menjadikan keterdugaan atau predictability serta ketulusan atau transparency

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT MADANI
Untuk memahami masyarakat madani terlebih dulu harus di bangun paradigma bahwa konsep masyarakat madani ini bukan merupakan suatu konsep yang final dan sudah jadi, melainkan ia merupakan sebuah wacana yang harus dipahami sebagai sebuah proses. Oleh karena itu, untuk memahaminya haruslah dianalisis secara historik.

Seperti telah dipaparkan diatas, bahwa wacana masyarakat madani merupakan konsep yang berasal dari pergolakan politik dan sejarah masyarakat Eropa Barat yang mengalami proses tranformasi dari pola kehidupan feodal menuju kehidupan masyarakat industri kapitalis. Jika dicari akar sejarahnya dari awal, maka perkembangan wacana masyarakat madani dapat diurt mulai dari Cicero sampai pada Antonio Gramsci dan de’Tocquiville.
Kemudian pada tahun 1792, muncul wacana masyarakat madani yang memiliki aksentuasi yang berbeda dengan sebelumnya.konsep ini dimunculkan oloh Thomas Paine (1737-1803) yang menggunakan istilah masyarakat madani sebagai kelompok masyarakat yang memiliki posisi secara diametral dengan negara, bahkan dianggapnya sebagai anti tesis dari negara. Dengan demikian, maka negara harus dibatasi sampai sekicil-kecilnya dan ia merupakan perwujudan dari delegasi kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat demi terciptanya kesejahteraan umum. Dengan demikian, maka masyarakat madani menurut Paine ini adalah ruang di mana warga dapat mengembangkan kepribadian dan member peluang bagi pemuasan kepentingannya secara bebas dan tanpa paksaan . Paine mengidealkan terciptanya suatu ruang gerak yang menjadi domain masyarakat, dimana intervensi negara didalamnya merupakan aktivitas yang tidak sah dan tidak dibenarkan.Oleh karenanya, maka masyarakat madani harus kuat dan mampu mengontrol negara demi kebutuhannya.

KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Penyebutan karakteristik masyarakat madani dimaksud untuk menjelaskan bahwa dalam merealisasikan wacana masyarakat madani diperlukan prasyarat-prasyarat yang menjadi nilai universal dalam penegakan masyarakat madani. Prasyat ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain atau hanya mengambil salah satunya saja, melainkan merupakan satu kesatuan yang integral yang menjadi dasar dan nilai bagi eksistensi masyarakat madani. Karakteristik tersebut antara lain adalah adanya Free Public Sphere, Demokrasi, Toleransi, Pluralisme, Keadilan sosial (social justice), dan berkeadapan.
1.FREE PUBLIC SHERE
Yang dimaksud dengan Free public Shere adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat. Pada ruang publik yang bebaslah individu dalam posisinya yang setara mampu melakukan transaksi-transaksi wacana dan praksis politik tanpa mengalami distorsi dan kekhawatiran. Aksentuasi prasyarat ini dikemukakan oleh Arendt dan Habermas.

Sebagai sebuah prasyarat, maka untuk mengembangkan dan mewujudkan masyarakat madani dalam sebuah tatanan masyarakat maka Free public shere menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan.Karena dengan menafikan adanya ruang publik yang bebas dalam tatanan masyarakat madani, maka akan memungkinkan terjadinya pembungkaman kebebasan warga negara dalam menyalurkan aspirasinya yang berkenan dengan kepentingan umum oleh penguasa yang tiranik dan otoriter.

2.DEMOKRATIS
Demokratis merupakan satu entitas yang menjadi penegak wacana masyarakat madani, dimana dalam menjalankan kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras, dan agama. Prasyarat demokratis ini banyak dikemukakan oleh pakar yang mengkaji fenomena masyarakat madani. Bahkan demokrasi merupakan salah satu syarat mutlak bagi penegak masyarakat madani. Penekanan demokrasi (demoktratis) disini dapat mencakup sebagai bentuk aspek kehidupan seperti politik, sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
3.TOLERANSI
Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling meghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan orang lain. Toleransi ini memungkinkan akan adanya kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain yang berbeda. Toleransi -menurut Nurcholish Madjid merupakan persoalan ajaran dan kewajiban melaksanakan ajaran itu. Jika toleransi menghasilkan adanya tata cara pergaulan yang “enak” antara berbagai kelompok yan berbeda-beda, maka hasil itu harus dipahami sebagai :hikmah” atau “manfaat” dari pelaksanaan ajaran yang benar.

4.PLURALISME
Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat madani, maka plularisme harus dipahami secara mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang menghargai dan menerima kemajemukan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme tidak bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan pluralism itu sebagai bernilai positf merupakan rahmat Tuhan.
Menurut Nurcholish Madjid, konsep pluralisme ini merupakan prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. Pluralisme menurutnya adalah pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadapan (genuine engagement of diversities within the bonds of civility). Bahkan pluralisme adalah juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan (check and balance)
5.KEADILAN SOSIAL (SOCIAL JUSTICE)
Keadilan dimaksud untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupa. Hal ini memungkinkan adanya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan pada satu kelompok masyarakat. Secara esensial, masyarakat memiliki hak yang sama dalam memperoleh kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah (penguasa).

Menuju Masyarakat Madani
Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk ikut serta ambil peran dalam usaha bersama bangsa kita untuk mewujudkan masyrakat berperadaban, masyarakat madani, civil society, dinegara kita tercinta, Republik Indonesia. Karena terbentuknya masyarakat madani adalah bagian mutlak dari wujud cita-cita kenegaraan, yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adalah Nabi Muhammad Rasulullah sendiri yang memberi teladan kepada umat manusia ke arah pembentukan masyarakat peradaban. Setelah belasan tahun berjuang di kota Mekkah tanpa hasil yang terlalu menggembirakan, Allah memberikan petunjuk untuk hijrak ke Yastrib, kota wahah atau oase yang subur sekitar 400 km sebelah utara Mekkah. Sesampai di Yastrib, setelah perjalanan berhari-hari yang amat melelahkan dan penuh kerahasiaan, Nabi disambut oleh penduduk kota itu, dan para gadisnya menyanyikan lagu Thala’a al-badru ‘alaina (Bulan Purnama telah menyingsing di atas kita), untaian syair dan lagu yang kelak menjadi amat terkenal di seluruh dunia. Kemudian setelah mapan dalam kota hijrah itu, Nabi mengubah nama Yastrib menjadi al-Madinat al-nabiy (kota nabi).
Secara konvensional, perkataan “madinah” memang diartikan sebagai “kota”. Tetapi secara ilmu kebahasaan, perkataan itu mengandung makna “peradaban”. Dalam bahasa Arab, “peradaban” memang dinyatakan dalam kata-kata “madaniyah” atau “tamaddun”, selain dalam kata-kata “hadharah”. Karena itu tindakan Nabi mengubah nama Yastrib menjadi Madinah, pada hakikatnya adalah sebuah pernyataan niat, atau proklamasi, bahwa beliau bersama para pendukungnya yang terdiri dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar hendak mendirikan dan membangun mansyarakat beradab.
Tak lama setelah menetap di Madinah itulah, Nabi bersama semua penduduk Madinah secara konkret meletakkan dasar-dasar masyarakat madani, dengan menggariskan ketentuan hidup bersama dalam suatu dokumen yang dikenal sebagai piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah). Dalam dokumen itulah umat manusia untuk pertama kalinya diperkenalkan, antara lain, kepada wawasan kebebasan, terutama di bidang agama dan politik, khususnya pertahanan, secara bersama-sama. Dan di Madinah itu pula, sebagai pembelaan terhadap masyarakat madani, Nabi dan kaum beriman diizinkan mengangkat senjata, perang membela diri dan menghadapi musuh-musuh peradaban.
Jika kita telaah secara mendalam firman Allah yang merupakan deklarasi izin perang kepada Nabi dan kaum beriman itu, kita akan dapat menangkap apa sebenarnya inti tatanan sosial yang ditegakkan Nabi atas petunjuk Tuhan.
***
Diizinkan berperang bagi orang-prang yang diperangi, karena mereka sesungguhnya telah dianiaya, dan sesungguhnya Allah amat berkuasa untuk menolong mereka.
Yaitu mereka yang diusir dari kampung halaman mereka secara tidak benar, hanya karena mereka berkata: “Tuhan kami ialah Allah”. Dan kalaulah Allah tidak menolak (mengimbangi) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya runtuhlah gereja-gereja, sinagog-sinagog, dann masjid-masjid yang disitu banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah akan menolong siapa saja yang menolong-NYA (membela kebenaran dan keadilan).
Yaitu mereka, yang jika kami berikan kedudukan di bumu, menegakkan sembahyang serta menunaikan zakat, dan mereke a menuruh berbuat kebaikan serta melarang berbuat kejahatan, dan mereka mennyuruh berbuat kebaikan serta melarang berbuat kejahatan. Dan bagi Allah jualah segala kesudahan semua perkara. (Q.S. Al-Hajj-39-41).
***
Dari firman deklarasi izin perang kepada nabi dan kaum beriman itu, bahwa perang dalam masyarakat madani dilakukan karena keperluan harus mempertahankan diri, melawan dan mengalahkan kezaliman. Perang itu juga dibenarkan dalam rangka membela agama dan sistem keyakinan, yang intinya ialah kebebasan menjalankan ibadat kepada Tuhan. Lebih jauh, perang yang diizinkan Tuhan itu adalah untuk melindungi lembaga-lembaga keagamaan seperti biara, gereja, sinagog, dan mesjid (yang dalam lingkungan Asia dapat ditambah dengan kuil, candi, kelenteng, dan seterusnya) dari kehancuran.
Perang sebagai suatu keterpaksaan yang diizinkan Allah itu merupakan bagian dari mekanisme pengawasan dan pengimbangan yang diciptakan Allah untuk menjaga kelestarian hidup manusia. Seperti dunia sekarang ini yang selamat dari “kiamat nuklir” karena perimbangan kekuatan nuklir antara negara-negara besar, khususnya Amerika dan Rusia (yang kemudian masing-masing tidak berani menggunakan senjata nuklirnya—yang disebut “kemacetan nuklir”), masyarakat pun berjalan mulus dan terhindar dari bencana jika di dalamnya terdapat mekanisme pengawasan dan pengimbangan secara mantap dan terbuka (renungkan QS Al-Baqarah:152). Dengan memahami prinsip-prinsip itu, kita juga akan dapat memahami masyarakat madani yang dibangun nabi di Madinah.
Membangun masyarakat peradaban itulah yang dilakukan Nabi selama sepuluh tahun di Madinah. Beliau membangun masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratis, dengan landasan takwa kepada Allah dan taat kepada ajaran-NYA. Taqwa kepada Allah dalam arti semangat ketuhanan Yang Maha Esa, yang dalam peristilahan Kitab Suci juga disebut semangat Rabbaniyah (QS Alu Imran:79) atau ribbiyah (QS Alu Imran:146). Inilah hablun mim Allah, tali hubungan dengan Allah, dimensi vertikal hidup manusia, salah satu jaminan untuk manusia agar tidak jatuh hina dan nista.
Semangat Rabbaniyah atau ribbiyah itu, jika cukup tulus dan sejati, akan memancar dalam semangat perikemanusiaan, yaitu semangat insaniyah, atau basyariyah, dimensi horisontal hidup manusia, hablun min al-nas. Kemudian pada urutannya, semangat perikemanusiian itu sendiri memancar dalam berbagai bentuk hubungan pergaulan manusia yang penuh budi luhur. Maka tak heran jika Nabi dalam sebuah hadisnya menegaskan bahwa inti sari tugas suci beliau adalah untuk “menyempurnakan berbagai keluhuran budi”.
Masyarakat berbudi luhur atau berakhlak mulia itulah, masyarakat berperadaban, masyarakat madani, “civil society”. Masyarakat Madani yang dibangun nabi itu, oleh Robert N. Bellah, seorang sosiologi agama terkemuka disebut sebagai masyarakat yang untuk zaman dan tempatnya sangat modern, bahkan terlalu modern, sehingga setelah nabi sendiri wafat tidak bertahan lama. Timur tengah dan umat manusia saat itu belum siap dengan prasarana sosial yang diperlukan untuk menopang suatu tatanan sosial yang modern seperti dirintis Nabi (RN Bellah Ed. Beyond Belief {New York : Harper & Row, edisi paperback, 1976} hh. 150-151).
Setelah Nabi wafat, masyarakat madani warisan Nabi itu, yang antara lain bercirikan egaliterisme, penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi (bukan prestise seperti keturunan, kesukuan, ras, dan lain-lain), keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat, dan penentuan kepemimpinan melalui pemilihan, bukan berdasarkan keturunan, hanya berlangsung selama tiga puluh tahunan masa khulafur rasyidin. Sesudah itu, sistem sosial madani dengan sistem yang lebih banyak diilhami oleh semangat kesukuan atau tribalisme Arab pra-Islam, yang kemudian dikukuhkan dengan sistem dinasti keturunan atau geneologis itu sebagai “Hirqaliyah” atau “Hirakliusisme”, mengacu kepada kaisar Heraklius, penguasa Yunani saat itu, seorang tokoh sistem dinasti geneologis.
Begitu keadaan dunia Islam, terus-menerus hanya mengenal sistem dinasti geneologis, sampai datangnya zaman modern sekarang. Sebagian negara muslim menerapkan konsep negara republik, dengan presiden dan pimpinan lainnya yang dipilih. Karena itu, justru dalam zaman modern inilah, prasarana sosial dan kultural masyarakat madani yang dahulu tidak ada pada bangsa manaoun di dunia, termasuk bangsa Arab, mungkin akan terwujud. Maka kesempatan membangun masyarakat madani menuurut teladan nabi, justru mungkin lebih besar pada masa sekarang ini.
Berpangkal dari pandangan hidup bersemangat ketuhanan dengan konsekuensi tindakan kebaikan kepada sesama manusia (QS Fushshilat:33), masyarakat madani tegak berdiri di atas landasan keadilan, yang antara lain bersendikan keteguhan berpegang kepada hukum. Menegakkan hukum adalah amanat Tuhan Yang Maha Esa, yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak (QS Al-Nisa:58). Dan Nabi telah memberi telaadan kepada kita. Secara amat setia beliau laksanakan perintah Tuhan itu. Apalagi Al-Qur’an juga menegaskan bahwa tugas suci semua Nabi ialah menegakkan keadilan di antara manusia (QS Yunus:47).
Juga ditegakkan bahwa para rasul yang dikirim Allah ke tengah umat manusia dibekali dengan kitab suci dan ajaran keadilan, agar manusia tegak dengan keadilan itu (QS al-Hadid:25). Keadilan harus ditegakkan, tanpa memandang siapa yang akan terkena akibatnya. Keadilan juga harus ditegakkan, meskipun mengenai diri sendiri, kedua orang tua, atau sanak keluarga (QS A-‘Nisa:135). Bahkan terhadap orang yang membenci kita pun, kita harus tetap berlaku adil, meskipun sepintas lalu keadilan itu akan merugikan kita sendiri (QS Al-Ma’idah:8).
Atas pertimbangan ajaran itulah, dan dalam rangka menegakkan masyarakat madani, Nabi tidak pernah membedakan anatara “orang atas”, “orang bawah”, ataupun keluaarga sendiri. Beliau pernah menegaskan bahwa hancurnya bangsa-bangsa di masa lalu adalah karena jika “orang atas” melakukan kejahatan dibiarkan, tetapi jika “orang bawah” melakukannya pasti dihukum. Karena itu Nabi juga menegaskan, seandainya Fatimah pun, puteri kesayangan beliau, melakukan kejahatan, maka beliau akan menghukumnya sesuai ketentuan yang berlaku.
Masyarakat berperadaban tak akan terwujud jika hukum tidak ditegakkan dengan adil, yang dimulai dengan ketulusan komitmen pribadi. Masyarakat berperadaban memerlukan adanya pribadi-pribadi yang dengan tulus mengikatkan jiwanya kepasda wawasan keadilan. Ketulusan ikatan jiwa itu terwujud hanya jika orang bersangkutan ber-iman, percaya dan mempercayai, dan menaruh kepercayaan kepada Tuhan, dalam suatu keimanan etis, artinya keimanan bahwa Tuhan menghendaki kebaikan dan menuntut tindakan kebaikan manusia kepada sesamanya. Dan tindakan kebaikan kepada sesama manusia harus didahului dengan diri sendiri menempuh hidup kebaikan, seperti dipesankan Allah kepada para Rasul (QS Al-Mu’minun:51), agar mereka “makan dari yang baik-baik dan berbuat kebajikan.”
Ketulusan ikatan jiwa, juga memerlukan sikap yang yakin kepada adanya tujuan hidup yang lebih tinggi daripada pengalaman hidup sehari-hari di dunia ini. Ketulusan ikatan jiwa perlu kepada keyakinan bahwa makna dan hakikat hidup manusia pasti akan menjadi kenyataan dalam kehidupan abadi, kehidupan setelah mati, dalam pengalaman bahagia atau sengsara. Karena itu, ketulusan ikatan jiwa kepada keadilan mengharuskan orang memandang hidup jauh di depan, tidak menjadi tawanan keadaan di waktu sekarang dan di tempat ini (dunia) (QS Al-‘Araf:169).
Tetapi, tegaknya hukum dan keadilan tak hanya perlu kepada komitmen-komeitmen pribadi. Komitmen pribadi yang menyatakan diri dalam bentuk “itikad baik”, memang mutlak diperlukan sebagai pijakan moral dan etika dalam masyarakat. Sebab, bukankah masyarakat adalah jumlah keseluruhan pribadi para anggotanya? Apalagi tentang para pemimpin masyarakat atau public figure, maka kebaikan itikad itu lebih-lebih lagi dituntut, dengan menelusuri masa lalu sang calon pemimpin, baik bagi dirinya sendiri maupun mungkin keluarganya. Karena itu, di banyak negara, seorang calon pemimpin formal harus mempunyai catatan perjalanan hidup yang baik melalui pengujian, bukan oleh perorangan atau kelembagaan, tetapi oleh masyarakat luas, dalam suasana kebebasan yang menjamin kejujuran.
Namun sesungguhnya, seperti halnya dengan keimanan yang bersifat amat pribadi, itikad baik bukanlah suatu perkara yang dapat diawasi dari diri luar orang bersangkutan. IA dapat bersifat sangat subjektif, dibuktikan oleh hampir mustahilnya ada orang yang tidak mengaku beritikad baik. Kecuali dapat diterka melalui gejala lahir belaka, suatu itikad baik tak dapat dibuktikan, karena menjadi bagian dari bunyi hati sanubari orang bersangkutan yang paling rahasia dan mendalam.
Oleh sebab itu, iitikad pribadi saj atidak cukup untuk mewujudkan masyarakat berperadaban. Itikad baik yang merupakan buah keimanan itu harus diterjemahkan menjadi tindakan kebaikan yang nyata dalam masyarakat, berupa “amal saleh”, yang secara takrif adalah tindakan membawa kebaikan untuk sesama manusia. Tindakan kebaikan bukanlah untuk kepentingan Tuhan, sebab Tuhan adalah Maha Kaya, tidak perlu kepada apapun dari manusia. Siapa pun yang melakukan kebaikan, maka dia sendirilah –melalui hidup kemasyarakatannya– yang akan memetik dan merasakan kebaikan dan kebahagiaan. Begitu pula sebaiknya, siapapun yang melakukan kejahatan, maka dia sendiri yang kan mewnanggung akibat kerugian dan kejahatannya. (QS Fushilat:46, Al-Jatsiyah:15).
Jika kita perhatikan apa yang terjadi dalam kenyataan sehari-hari, jelas sekali bahwa nilai-nilai kemasyarakatan yang terbaik sebagian besar dapat terwujud hanya dalam tatanan hidup kolektif yang memberi peluang kepada adanya pengawasan sosial. Tegaknya hukum dan keadilan, mutlak emmerlukan suatu bentuk interaksi sosial yang memberi peluang bagi adanya pengawasan itu. Pengawasan sosial adalah konsekuensi langsung dari itikad baik yang diwujudkan dalam ttindakan kebaikan.
Selanjutnya, pengawasan sosial tidak mungkin terselenggara dalam suatu tatanan sosial yang tertutup. Amal soleh ataupun kegiatan “demi kebaikan”, dengan sendirinya berdimensi kemanusiaan, karena berlangsung dalam suatu kerangka hubungan sosial, dan menyangkut orang banyak. Suatu klaim berbuat baik untuk masyarakat, apalagi jika pebuatan atau tindakan itudilakukan melaluipenggunaan kekuasaan, tidak dapat dibiarkan berlangsung denan mengabaikan masyarakat, apalagi jika perbuatan atau tindakan dilakukan melalui penggunaan kekuasaan. tidak dapat dibiarkan berlangsung dengan mengabaikan masyarakat itu sendiri dengan berbagai pandangan, penilaian dan pendapat yang ada.
Dengan demikian, masyarakat madani akan terwujud hanya jika terdapat cukup semangat keterbukaan dalam masyrakat. Keterbukaan adalah konsekuensi dari kemanusiaan, suatu pandangan yang melihat sesama manusia secara optimis dan positif. Yaitu pandangan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik (QS Al-‘araf: 172, Al-Rum:30), sebelum terbukti sebaliknya. Kejahatan pribadi manusia bukanlah sesuatu hal yang alami berasal dari dalam kediriannya. Kejahatan terjadi sebagai akibat pengaruh dari luar, dari pola budaya yang salah, yang diteruskan terutama oelh seorang tua kepada anaknya. Karena itu, seperti ditegaskan dalam sebuah hadist Nabi, setiap anak dilahirkan dlam kesucian asal, namun orangtuanyalah yang membuatnya menyimpang dari kesucian asal itu.
Ajaran kemanusiaan yang suci itu membawa konsekuensi bahwa kita harus melihat sesama manusia secara optimis dan positif, sdengan menerapkan prasangka baik (husn al-zhan), bukan prasangka buruk (su’ al-zhan), kecuali untuk keperluan kewaspadaan seeprlunya dalam keadaan tertentu. Tali persaudaraan sesama manusia akan terbina antara lain jika dalam masyarakat tidak terlalu banyak prasangka buruk akibat pandangan yang pesimis dan negatif kepada manusia (QS al-Hujurat:12).
Berdasarkan pandangan kemanusiaan yang optimis-positif itu, kita harus memandang bahwa setiap orang mempunyai potensi untuk benar dan baik. Karena itu, setiap orang mempunyai potensi untuk menaytakan pendapat dan untuk didengar. Dari pihak yang mndengar, kesediaan untuk mendengar itu sendiri memerlukan dasar moral yang amat penting, yaitu sikap rendah hati, berupa kesiapan mental untuk menyadari dan mengakui diri sendiri selalu berpotensi untuk membuat kekeliruan. Kekeliruan atau kekhilafan terjadi karena manusia adalah makhluk lemah (QS Al-Nisa’: 28). Keterbukaan adalah kerendahan hati untuk tidak merasa selalu benar, kemudian kesediaan mendengar pendapat orang lain untuk diambil dan diikuti mana yang terbaik. Keterbukaaan serupa itu dalam kitab suci disebutkan sebagai tanda adanya hidayah dari Allah, dan membuat yang bersangkutan tergolong orang-orang yang berpikiran mendalam (ulu’ al-bab), yang sangat beruntung (QS al-Zumar:17-18).
Musyawarah pada hakikatnya tak lain adalah interaksi positif berbagai individu dalam masyarakat yang saling memberi hak untuk menyatakan pendapat, dan saling mengakui adanya kewajiban mendengar pendapat itu. Dalam bahasa lain, musyawarah ialah hubungan interaktif untuk saling mewngingatkan tentang kebenaran dan kebaikan serta ketabahan dalam mencari penyelesaian masalah bersama, dalam suasana persamaan hak dan kewajiban antara warga masyarakat (QS al-‘Ashar).
Itulah masyarakat demokratis, yang berpangkal dari keteguhan wawasan etis dan moral berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Masyarakat demokratis tidak mungkin tanpa masyarakat berperadaban, masyarakat madani. Berada di lubuk paling dalam dari masyarakat madani adalah jiwa madaniyah, civility, yaitu keadaban itu sendiri. Yaitu sikap kejiwaaan pribadi dan sosial yang bersedia melihat diri sendiri tidak selamanya benar, dan tidak ada suatu jawaban yang selamanya benar atas suatu masalah. Dari keadaan lahir sikap yang tulus untuk menghargai sesama manusia, betappaun seorang individu atau suatu kelompok berbeda dengan diri sendiri dan kelompok sendiri. Karena itu, keadaban atau civility menuntut setiap orang dan kelompok masyarakat untuk menghindar dari kebiasaan merendahkan orang atau kelompok lain, sebab “Kalau-kalau mereka yang direndahkan itu lebih baik daripada mereka yang direndahkan” (QS al-Hujurat:11).
Tegaknya nilai-nilai hubungan sosial yang luhur, seperti toleransi dan pluralisme, adalah kelanjutan dari tegaknya nilai-nilai keadaban itu. Sebab toleransi dan pluralisme tak lain adalah wujud dari “ikatan keadaban” (bond of civility), daolam sarti, sebagaimana telah dikemukakan, bahwa masing-masing pribadi atau kelompok, dalam suatu lingkungan interaksi sosial yang lebih luas, memiliki kesediaan memandang yang lain dengan penghargaan, betappaun perbedaan yang ada, tanpa saling memaksakan kehendak, pendapat, atau pandangan sendiri.
Bangsa Indonesia memiliki semua perlengkapan yang diperlukan untuk nmenegakkan masyarakat madani. Dan kita semua sangat berpengharapan bahwa masyarakat madani akan segera tumbuh semakain kuat di amsa dekat ini. Kemajuan besar yang telah dicapai oleh Orde Baru dala m meningkatkan taraf hidup rakyat dan kecerdasan umum, adalah alasan utam akita untuk berpengaharapan itu. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berterima kasih kepada para pemimpin bangsa, bahwa keadaaan kita sekarang ini, hampir di segala bidang, jauh lebih baik, sangat jauh lebih baik, daripada dua-tiga dasawarsa yang lalu.
Tetapi, sejalan dengan suatu cara Nabi bersyukur kepada Allah, yaitu dengan memohon ampun kepada-Nya, kita pun bersyukur kepada-Nya dengan menyadari dan mengakui berbagai kekurangan kita. Dan kita semua tidak mau menjadi korban keberhasilan kita sendiri, misalnya karena kurang mampu melakukan antisipasi terhadap tuntutan masyarakat yang semakin berkecukupan dan berpendidikan. Terkiaskan denagn makna ungkapan “revolusi sering memakan anaknya sendirinya sendiri”, kita semua harus berusaha mencegah jangan sampai “keberhasilan memakan anaknya sendiri” pula.

cinta…..

Cinta
Cinta…Satu kata sederhana yang menyimpan sejuta makna.Kita ada karena cinta dan kita ada juga untuk cinta.Mencintai dengan sederhana.Sesederhana kata cinta itu sendiri adalah hakekat.
Telah banyak kisah yang terlahir karena cinta yang mungkin hanya sebatas legenda.Legenda cinta abadi yang membuat semua mengenang nya tanpa mengenal masa.Namun satu yang pasti di dunia tak kan pernah kekurangan cinta
Karena cinta kita selalu ingin berbuat lebih dari setiap saat kepada orang yang di cintai.Pengorbanan tanpa pamrih, perjuangan tanpa mengenal lelah demi sebuah keajaiban.
Meski tidak semua cinta itu sempurna namun harapan tidak boleh sirna untuk menggapai nya. Wujudkan impian akan sebuah cinta sejati menuju kekal abadi.Walau jiwa terpisah dari raga namun cinta harus tetap lah hidup dan terus hidup.Layak nya cinta abadi yang tak pernah mati.
Kadang cinta datang tanpa kita sadari.tapi sesesungguh nya cinta itu telah ada dari kita lahir.hanya baru kita sadari.Cinta itu sendiri mempunyai banyak arti dan kadang kala kita salah mengartikan cinta itu sendiri.Cinta yang Abadi hanya lah untuk yang telah meciptakan kita di dunia ini ..yaitu Allah SWT.

Jadikan cinta sebagai kaki yang selalu
Melangka untuk sebuah kebajikan
Dan jadikan pula cinta sebagai tangan
Yang selalu menggandeng untuk sebuah kebahagiaan
Cinta mengajarkan kita berperasaan
Tidak ingin menyakiti dan melukai
Membahagiakan orang yang kita cintai lebih dari setiap harinya
Hingga kita merasakan tidak lah pernah cukup
Untuk member dan terus memberi
Cinta tidak hanya mencintai kelebihan dari orang yang kita cintai
Tetapi juga harus menerima segala kekurangannya
Sekalipun orang itu hanya ada kekurangannya tanpa ada kelebihannya.
Cinta mengajarkan kita
Bagaimana harus berlaku jujur dan berkorban.
Memberi dan menerima
Berjuang dan mempertahankan
Karena inti dari cinta adalah saling membahagiakan
Cinta sejati adalah ketulusan yang tidak pernah sirna
Walau kecantikan dan ketampanan berganti uban
Dan kekekaran menjadi rentah
Kekayaan menjadi tiada
Cinta selalu membuat kita kekurangan karenanya
Dan cinta pula yang membuat kita tak pernah cukup memberinya.

Kata cinta:……………
 Dibalik wajah yang terlelap tersimpan sejuta harapan.
Dibalik hati yang gersang ada embun penyeju
Meski ada badai dan topan.Namun hari esok masih milik kita dengan sejuta kisah

 Sepotong cinta yang kutitipkan kepadamu.
Tak ingin lagi ku tagih kembali
Bairkan engkau membawa nya pergi
Sebagai pengingat bahwa kau pernah memilikiku.

 Diriku lebih suka menjadi kekasihmu diwaktu lara
Meskipun diriku tak pernah tahu untuk berapa lama
Namun aku tetap ingin berbuat sesuatu yang barang kali berarti bagimu.

 Kehidupan berputar laksana roda pedati
Melewati jalan yang berbatu dan bercadas
Melewati ladang hijau rerumputan
Cinta akan indah bila ada tawa dan airmata

 Menghitung setiap jengkal waktu yang berlalu
Menanti temaramnya senja dan tenggelamnya sang surya
Mengukuhkan benih benih cinta yang akan dibiarkan tumbuh subur di ladang sanubari
Mentari tersenyum dan sang rembulan berdendang
Memainkan simponi penuh elegy

 Pabila cinta memanggilmu, ikutilah dia
Walau jalannya terjal ber liku-liku
Dan pabila sayapnya merangkuh mu pasrahlahserta menyerah
Walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu.

 Cinta …sesuatu yang membuat hidup menjadi indah dan bermakna
Selalu menarik untuk dibicarakan selalu sulit untuk di ungkapkan
Ketika kita sulit tuk ungkapkn itu pada seseorang
Berarti dialah orang yang kita cintai….

 Meski mentari lupa bersinar.
Meski rembulan lupa bersinar
Mesti melati lupa berbunga
Meski angin lupa berhembus
Meski ombak lupa beriak
Meski burung lupa bersenandung
Jangan kau ragu, aku tak akan pernah melupakanmu

 Ketika cinta datang tak ada yang mampu membendung
Tak ada yang sanggup melarang
Dalam cinta tak ada kebenaran yang ada keiklasan.

 Menyingsingkan lengan, bergandengan menghadapi ombak
Menjadi embun untuk saling memberikan kesejukan
Hari yang terbentang laksana tak berujung
Selagi masih ada cinta dihati tak kan pernah lelah

 Kerinduan menyapa dengan sejuta pancaran nirwarna
Tanpa suara
Cukup hati yang berbicara
Bahasa hati dengan harapan akan keabadian
Serta senyuman untuk menyongsong hari esok

 Lewat angin malam kita menyampaikan do’a
Berharap puing-puing kaki langit jadi penyanggahnya
Setiap hembusan adalah cinta
Dan setiap langka adalah permohonan
Permohonan untuk disatukan mengarungi bahtera
Menyatu satu didalam mimpi
Meskipun terlelap tak ingin dipisahkan
Ungkapan yang sulit untuk didifinisikan
Laksana pujangga kehilangan pena nya

 Denagn penuh keiklasan kita bercinta
Tanpa memperhitungkan berapa besar pengorbanan
Dan berapa besar pamrih
Meskipun kita harus tersenyumdalam ketidakberdayaan

 Lentera-lentera tidak akan padam
Semua tidak jelas, apakah ini awal atau akhir
Atau permulaan dari sebuah penghabisan
Yang kita butuhkan adalah cinta yang terus hidup dan hidup.

 Pengorbananmu telah membuatku tak berjiwa
Kesetiaanmu membuatku tak berdaya
Sungguh aku sudah tidak bias berbuat apa-apa
Selain mencintaimu dengan tulus

 Semua rasa itu telah pergi
Dan entah kapan akan kembali
Hanya satu pinta ku
Izinkan aku tuk sejenak bersamamu, walau sekejap kumemandangmu
 Nyanyian cinta tak pernah berhenti dari nuraniku
Bersenandung tanpa henti dan mengenal waktu
Menciptakan simponi kepasrahan, wlau lelah namun dirku bahagia

 Terlalu lama diriku mengharapkan engkau datang
Dengan segenggam cinta
Meski sampai saat ini belum kunjung tiba
Tapi aku tidak pernah menyesali, karena cinta tak mengharapkan pembalasan

 Bersamamu melewati setiap cadas
Menghadapi segala rala yang ada
Membagi suka dan duka diantara kita berdua
Untuk mewujudkan impian yang sempurna

 Pelan tapi pasti
Diriku memupuk rasa untuk mencintaimu
Aku ingin yang terbaik untukmu juga diriku

 Embun memang tidak mampu membasahi gersang
Embun hanyalah penyejuk dipagi hari
Kasihku memang tidak mampu menyembuhkan luka lama
Tapi sayangku tidak akan menciptakan luka baru

 Jangan jadikan cinta sebagai nyawa
Bila seperti itu tanpa cinta kita akan mati
Tapi jadikan cinta sebagai pelengkap
Tanpa nya kita akan baik-baik saja
Kalaupun ada akan menambah indahnya hidup

 Ada perjumpaan pasti ada perpisahan
Jangan jadikan beban, selagi kita masih bersama
Berbuatlah yang terbaik untuk cinta

 Tidak peduli berapa banyk lagi airmata yang menetes
Aku tetap teguh akan pendirianku
Mencintaimu adalah kerelaan

 Tidak perlu menghitung berapa banyak yang telah dikorbankan
Serta berapa besar perjuangan yang diberikan untuk cinta
Karena sesungguh nya cinta, tidak mengenal pamrih dan hutang budi

 Cinta tidak pernah memandang usia ia bias datang kepada siapa saja
Cinta juga mampu membuat orang dewasa, termasuk dewasa sebelum waktunya

 Memimpikanmu datang cinta sejati
Pada bahagia tersemat dalam hati
Cobaan yang menerpa silih berganti
Semoga cinta kita abadi

 Mencintai memang butuh kerelaan dan keiklasan
Selain perjuangan, cinta juga butuh pengorbanan
Bercinta dengan hati untuk sebuah keabadian
Impian para cinta sejati

 Jarak boleh memisahkan kita, waktupun boleh terus berlalu
Namun cinta ku hanya untuk mu

 aku ga berharap utk menjadi orang yg terpinting dlm hidupmu..
itu permintaan yg trlalu besar bagiku..
aku hanya berharap suatu saat nanti jika kau mlihatku..
kau akn trsenyum & brkata..
“itu dia saying ku”…

 Cintamu adalah anugrah untukku sebab karena cintamu hatiku bhgia, ku ingin slalu bersandar di pelukmu karena hanya kamu yang pantas menjagaku dan jagalah pula hati dan cintaku seperti bulan yang selalu menjaga malam di waktu gelap, yakinkan hatimu aku milikmu dan hanya untukmu.

 Aku cinta padamu.
Tiga kata yang terucap
Tiga detik untuk menyatakannya
Tiga detik untuk menjelaskan
Tiga jam untuk menunjukkan
Tapi untuk membuktikan nya seumur hidupku

 Cinta itu akan terlihat istimewa,,
bila kamu berikan kepada seseorang yang layak menerimanya..
karena cinta bukan mencari seseorang yang sempurna,,
tapi menemukan seseorang yang mampu menjadikan dirimu sempurna..

 Cinta yang tulus adalah..
Cinta yang berani terbang,meski tau akan terjatuh..
Berani berharap,meski tau akan kecewa..
Berani mencintai, meski tau akan terluka..
dan berani berkorban,, meski tau akan sia-sia..

Pesona Pulau Bangka…

Terletak di desa Sinar baru, Kecamatan Sungailiat di sebelah Timur Laut Pulau Bangka. Pantai ini amat indah dan landai. Pasirnya putih dan halus. Panjangnya mencapai 3 km dan lebar 20 -30 meter. Pantai ini dilatarbelakangi pepohonan kelapa dan aliran sungai alami, hingga sering disebut sebagai Pantai Surga. Pantai ini merupakan pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

The beach is located in Matras Village, Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat District, or at the northern east area of Bangka Island. The beach has sloppy beach with white sand beautiful panorama. The beach spand 3 km long and 20-30 m wide. The beach has palm plant background and natural river flow generally called as Heaven’s Beach and is the most visited beach in Bangka Regency.

Dengan panorama laut lepas, diatas tanjung dengan bebatuannya yang besar, menambah kenyaman bagi wisatawan. Fasilitas kamar, Restourant, Karaoke, Diskotik, Biliar dan taman bermain, lengkap tersedia.

Located in Rambak Village, Sungailiat District about 9 km from the city of Sungailiat. The beach is located in between Teluk Uber Beach and Tikus Beach. This beach has open sea panorama over the bay and has also been completed with tourism facilities including 3 stars rated hotel.

Parai BeachPantai ini masih berada di daerah Matras dan telah dilengkapi fasilitas wisata, dengan klasifikasi hotel bintang 4 (empat) dengan restaurant, kolam renang diskotik dan fasilitas lainnya.

The beach is located in Matras Village , Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat District. This beach has been completed with various tourism facilities, including four stars rated hotels and other leisure facilities.

Batu BedaunPantai yang cukup unik ini masih bersebelahan dengan Pantai Parai Tenggiri. Ciri khasnya yakni adanya pohon yang tumbuh diatas batu.

Located in Kampung Bukit Kuala, Sinar Jaya Urban Village of Sungailiat district. This beach is quite unique, situated side by side with Parai Tenggiri Beach marked with a tree grows out of rocks..

Pantai rebo:Pantai ReboDengan perbukitannya yang indah, menjadikan pantai ini banyak dikunjungi wisatawan berbagai penjuru.

Some beautiful hills make some tourist from other side come to this beach.

Pantai Tikus:Pantai ini masih alami & cukup menarik di kunjungi. Bentuk pantainya yang cekung & berpasir putih nan halus, akan membuat orang akan kembali mengunjungi.

Tikus beach is located in Rebo Village, Kenanga Urban Village, Sungailiat District. Tikus beach still preserve its naturality and much visited by tourism. The coast is decorated with smooth white sandand is indeed very attractive for tourist enjoy.

Pantai Teluk Uber:teluk uberPantai ini terletak di Desa Rambak Kelurahan Sungailiat, Kacamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pantai ini mempunyai luas 25 Ha, dengan pemandangan yang indah dan berpasir putih.

Located in Rambak Village, Srimenanti Urban Village of Sungailiat District. The area of this beach reaches 25 ha with beautiful panorama and white sand equipped with hotel facilities.

Pantai Romodong:romodongLokasinya berada di daerah Belinyu, Bangka utara, sekitar 77 km dari Sungailiat. Di pantai ini, para wisatawan dapat menyaksikan peristiwa terbenamnya matahari. Ini dikarenakan lokasi pantainya yang menghadap ke Barat. Panjang keseluruhan pantai mencapai 4 km. Lautnya landai, berpasir putih dan halus. Airnya bening bak kristal.

The location is in Belinyu area , north Bangka 77 km from Sungailiat. In this beach the tourists can see a sunset fenomenal. Because this location is face to west. All beach have 4 km distance. If we go to this beach we can see white and soft sand here. this beach have a pure water like crystal.

Pantai Penyusuk:PenyusukTerletak diDesa Penyusuk kecamatan Belinyu dengan pantai yang landai dan alami serta dihiasi dengan bebatuan. Pantai ini banyak di kunjungi para wisatawan karena keindahan pantainya serta kejernihan airnya.

The natural and sloppy beach is marked by the clarity of its water surrounded by exotic isles where sea-turtle lays its eggs. The beach is located in Bukit Ketok Village, Belinyu district, about 77 km from Sungailiat

Pantai Air Anyer:aik anyerPantai Ini terletak di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Pantai Ini berjarak ±15 km darl Kota Sungalliat arah ke Pangkalpinang. Di sini, sering dladakan Upacara Rebo Kasan sebagai ucapan syukur dan do’a kepada Tuhan YME sebelum pergi ke laut untuk mencari ikan.

This sloppy beach decorated with unique rock formation is the center Rebo Kasan Ritual, located in Air Anyir Village, Merawang District about 15 km from Sungailiat.

slide

tibiame anak setan

Journey’s Beginning 1 point
Little Big Hero 1 point
Midlife Crisis 2 points
Child of the 80s 3 points
Centurion 4 points
True-Blue Hero 5 points (?)
Really Big Fish 6 points (?)
Fight Club 1 point
Not a Chicken 1 point
They Fear You 2 points
King of the Ring 3 points
Merciless Dominator 4 points
Emperor of Pain 5 points
A Taste Of Death 1 point
Bucketkicker 1 point
Common Victim 1 point
A Close Call 1 point
Ancient Assassin 1 point
Brotherhood Brawler 1 point
A New Horizon 1 point
Commuter 1 point
Thousand and One 2 points
Ship’s Kobold 3 points
Globetrotter 4 points
Get rid of it! 1 point
Rising Trader 1 point (?)
Experienced Haggler 2 points
Masterful Merchant 3 points
Jack of all Trades 4 points
Allowance Collector 1 point
Way to Wealth
Lucky Seven
Magic Million 2 points
Dune Jumper 2 points
Explorer Trainee 1 point (?)
Golden Mapper 3 points
Hans in Luck 4 points
Ice Climber
Imperative Portality 3 points
Liberal Discoverer 2 points
Portable Treasure 1 point
Vine Swinger 4 points
Will-o’-Wisp 4 points
Hit Happens 1 point
Rough and Tough 2 points
Got Fire? 1 point
Sunday Barbecue 2 points
Shock Therapy 1 point
High Voltage 2 points
Ice to Meet You 1 point
Mister Freeze 2 points
Soul Mate 1 point
Soul Harvester 2 points
Multitalented 4 or 5 points (?)
Bird Terror 4 points
Bug Squisher 1 point
Counting Sheeps 1 point
Crocodile Tears 1 point
Cycloporation 3 points
Ding Dong 2 points
Fight Fire with Fire 7 points
Ghostbuster 2 points
Green and Mean 2 points
Here Kitty Kitty! 2 points
Hornet Menace 1 point
Little Rascal 1 point
Master of the Shadows 10 points
Monkey Business 4 points
Rebel with a Cause 1 point
Sneaking Death 5 points
Vermin Exterminator 3 points
Will-o’-Whisperer 5 points
Wood Chopper 4 points
Play it Safe 1 point (?)
Really Evil 1 point (?)
Special Effects 1 point
Weaponlord 1 point
A Strong Team 1 point
All for One 1 point
Banunanator 5 points
Black Belt (Achievement) 1 point
Big Calmer 1 point
Big Spender 1 point
Bomberman 1 point
Centre of Attention 1 point
Chaka Chaka Boom
First Guard 1 point
Fisherman’s Pal 1 point
Free-Rider
Going Nuts 1 point
Herald of Darkness 1 point
Hero Impersonator 3 points
Hieronymoshed 5 points
I Shot the Sheriff 1 point
Intromittand
King of the Jungle
Lifter of Curses
Little Helper 3 points
Magic Student
Master of Labyrinths 1 point
Mine All Mine 1 point
Nivalis Superstar 1 point
One of the Three 5 points
Oracle Debacle
Patient Listener 1 point
Poisonous Matchmaker
Private Shore Owner 1 point
Reunion in Happinesh 1 point
Sandman 1 point
Sauna Lover 1 point
Scatterbrain 1 point
Semi-Pirate 2 points
Sewer Rat
Stand-up Comedian 1 point
Stress Reducer 1 point
Survival Horror 1 point
Tale Fairy
Talented Trumpeter 1 point
The Zombie Slayer 1 point
VIP Pass 1 point (?)
You and Me 1 point

1. Journey’s Beginning Journey’s Awal 1 point 1 poin
Anda mencapai tingkat 2! Itu baru permulaan, tapi tetap sebuah prestasi. Ada begitu banyak lagi bagi Anda untuk menemukan

1. Little Big Hero 1 point 1 poin
Anda telah mencapai Level 10. Dari sini, meratakan akan mendapatkan keras dan lebih keras, tapi Anda membuat awal yang sangat baik.Terus dan jangan lupa untuk bersenang-senang!

2. Krisis setengah baya 2 points 2 poin
Anda telah mencapai Level 50!Selamat untuk membuat kemajuan besar tersebut. Dan jangan khawatir, Anda tidak lama lagi!

3. Anak 80-an 3 points 3 poin
Anda telah mencapai Level 80! Impressive! Mengesankan.Anda berada di cara terbaik untuk menjadi pahlawan besar. Ini adalah saat yang tepat untuk menghadapi tantangan baru dan menemukan dungeons Anda belum pernah ke belum.

4. Centurion 4 points 4 poin

Lvel 100. Kau pahlawan benar-benar hebat sekarang. Bet monster yang paling benar-benar takut Anda sekarang, tapi masih ada beberapa yang perlu ditampilkan siapa yang jadi bos. Go for it! Go for it!

5. Benar-Biru Hero 5 points (?) 5 poin (?)
Anda telah mencapai Level 125. Incredible! Luar biasa. Jika Anda telah datang sejauh ini, akan lebih lanjut hanya masalah waktu dan dedikasi.Berani pergi ke mana tidak ada yang pernah pergi sebelumnya!

6. Benar-benar Big Fish 6 points (?) 6 poin (?)
Anda telah mencapai Level 150!Siapa yang akan sudah berpikir Anda akan tumbuh yang besar ketika Anda mendapat terdampar lama? . Luangkan waktu untuk berbagi beberapa kenangan khusus Anda dan merayakan hari ini.

7. Fight Club 1 point 1 poin
. Sepertinya Anda bergabung dengan Fight Club. Selamat untuk Anda PvP pertama membunuh!Dan ingat – jangan bicara tentang itu …

8. Bukan sebuah Ayam 1 point 1 poin
Anda sudah menunjukkan sepuluh sesama petualang Anda tidak boleh kacau dengan di PvP. . Cara untuk pergi.

9. Mereka Ketakutan Anda 2 points 2 poin
Anda membuat 50 PvP membunuh sejauh ini. Quite impressive. Cukup mengesankan.

10. Raja Cincin 3 points 3 poin
Anda membuat 100 PvP membunuh. Yeah, show them who’s boss. Ya, tunjukkan siapa yang jadi bos.

11. Merciless Dominator Ampun Dominator 4 points 4 poin
Anda membuat 1000 PvP membunuh. You’re a beast! Kau binatang!

12. Kaisar Pain 5 points 5 poin
Anda membuat 5000 PvP membunuh. Do you know there were never an “achievement” planned for this? Apakah Anda tahu ada pernah sebuah “prestasi” direncanakan untuk ini? You just invented it. Anda hanya menciptakannya.

13. ATaste Of Death 1 point 1 poin
Aduh, mereka punya Anda. Jangan frustasi, hal itu terjadi pada semua orang pada suatu waktu. Cheer up! Cheer up!

14. Bucketkicker 1 point 1 poin
Itu seluruh banyak kematian

15. Common Korban 1 point 1 poin
Petunjuk hari: mencoba untuk melarikan diri kadang-kadang ketika kesehatan Anda terlalu rendah. Mungkin menghemat beberapa masalah di masa depan.

16. Panggilan Tutup 1 point 1 poin
Anda memenangkan Pertempuran PvP dengan kurang dari 10 poin.Baik untuk Anda, buruk bagi lawan.

17. Kuno Assassin 1 point 1 poin
Anda bergabung dengan tim gladiator dari Mages Kuno.

18. Persaudaraan penengkar 1 point 1 poin
Anda bergabung dengan tim gladiator Persaudaraan.

19. Perspektif Baru 1 point 1 poin
Anda menginjakkan kaki di sebuah Kapal untuk pertama kalinya.penuh harap Anda tidak akan mendapatkan mabuk laut.

20. Komuter 1 point 1 poin
Anda menyeberangi lautan tibian 100 kali.Untungnya garis Pengiriman Tibian sebagian besar tepat waktu, menawarkan layanan on-board besar dan memiliki kursi yang sangat nyaman dan beludru-tertutup. okay, dua terakhir yang adalah dusta.

21. Seribu Satu 2 points 2 poin
Seribu Satu perjalanan yang Anda buat, banyak dunia Anda telah melihat. You’re what people would call a seasoned traveller. Kau apa yang orang akan memanggil seorang musafir berpengalaman.

22. Kapal Kobold 3 points 3 poin

Mereka mengatakan Anda ingin menghabiskan waktu Anda pada gelombang. Itu sebabnya Anda telah memulai perjalanan melalui Kapal 10.000.

23. GlobeTrotter 4 points 4 poin
Anda sudah melakukan perjalanan 100.000 kali melalui Kapal. Apakah kau tidak senang Anda tidak harus berenang semua itu?

24. Singkirkan itu! 1 point 1 poin
Anda menjual item pertama Anda ke sebuah toko.Jauh lebih baik daripada membuangnya – akal Anda untuk bisnis akan membuat anda kaya.

25. Rising Trader 1 point (?) 1 poin (?)
Anda mendapatkan menguasainya.Jelajahi dan berjuang, melawan dan menjarah, menjarah dan menjual. Bilas dan ulangi.

26. Berpengalaman Haggler 2 points 2 poin
Anda menjual 1000 item di toko. Sebenarnya Anda harus telah membuat keberuntungan sekarang, kecuali jika Anda menghabiskan semuanya pada judi dan pihak.

27. Ahli Merchant 3 points 3 poin
Anda menjual 10.000 item di toko.Anda mungkin memiliki lengan seperti Minotaur dari membawa semua itu kembali dan sebagainya

28. Orang yg serba tahu 4 points 4 poin
Itu benar-benar prestasi luar biasa!Pertanyaannya adalah, seberapa jauh kau bisa mengambilnya. Dan kau cukup gila untuk melakukannya?

29. Penyisihan Kolektor 1 point 1 poin
Anda berkumpul 1000 koin emas.

30. Cara Kekayaan You gathered 10,000 gold coins. Anda mengumpulkan 10.000 koin emas.

31. Lucky Seven You gathered 77,777 gold coins. Anda mengumpulkan 77.777 koin emas.

32. Magic Juta 2 points 2 poin
Anda berkumpul 1.000.000 koin emas.

33. Dune Jumper 2 points 2 poin
Anda menemukan semua portal di pulau gurun Solahmar.

34. Explorer Trainee 1 point (?) 1 poin (?)
Anda menemukan portal di Saepira.

35. Golden Mapper 3 points 3 poin
Anda menemukan semua portal di pulau kuno Aurea.

36. Hans di Luck 4 points 4 poin
Anda menemukan semua portal di pulau dongeng Fabulara.

37. Ice Climber You discovered all portals on the snow-covered island St.Nivalis Anda menemukan semua portal di St.Nivalis pulau yang tertutup salju.

38. Keharusan Portality 3 points 3 poin
Anda telah berada di setiap portal di Yabutu. That means, you know the island better than… Itu berarti, Anda tahu pulau ini lebih baik dari … erm… erm … people who haven’t been at every portal in Yabutu. orang yang belum berada di setiap portal di Yabutu.

39. Liberal Penemu 2 points 2 poin
Anda menemukan semua portal di Lybera.

40. Portable Treasure 1 point 1 poin
Anda telah mengunjungi semua portal di Treasure Island. Even the one that is somehow unnecessary. Bahkan satu yang entah bagaimana tidak perlu.

41. Vine Swinger Vine Swinger 4 points 4 poin
Anda menemukan semua portal di pulau hutan Banuna.

42. Will-o’-Unting 4 points 4 poin

Anda membuka semua portal di pulau hantu Ashmor rawa.

43. Hit Terjadi 1 point 1 poin
Kau membunuh 1000 makhluk dengan kerusakan hit.

44. Kasar dan Tangguh 2 points 2 poin
Anda menyapu bersih 100.000 makhluk dengan kerusakan hit.

45. Punya Api? 1 point 1 poin
Anda dinyalakan 1000 makhluk.

46. Minggu Barbecue 2 points 2 poin
Anda membuat makhluk 100.000 terbakar.

47. Pengobatan dgn memberi kejutan listrik 1 point 1 poin
Anda mengirim 1000 makhluk ke dalam dunia mimpi dengan menggunakan energi.

48. Tegangan Tinggi 2 points 2 poin
Anda goreng 100.000 makhluk dengan menggunakan energi.

49. Es untuk Bertemu Anda 1 point 1 poin
Kau membunuh 1000 makhluk dengan kerusakan es.

50. Mister Freeze 2 points 2 poin
Kau membunuh 100.000 makhluk dengan kerusakan es.

51. Soul Mate 1 point 1 poin
Kau membunuh 1000 makhluk dengan kerusakan jiwa.

52. Soul Harvester 2 points 2 poin
Kau membunuh 100.000 makhluk dengan kerusakan jiwa.

53. Multitalenta 4 or 5 points (?) 4 atau 5 poin (?)

Kau bulat nyata semua. Meremukkan energi, api, memukul, es dan kerusakan jiwa – telah ada, melakukan itu. Pretty scary. Cukup menakutkan.

Burung Teror 4 points 4 poin

You killed and plucked 888 Terrorbirds. Anda membunuh dan memetik 888 Terrorbirds. Not exactly what they’d call an ornithologist, but you probably had your reason. Tidak persis apa yang mereka akan menelepon ornitologi, tapi Anda mungkin punya alasan anda.

54. Bug Squisher 1 point 1 poin
Makhluk kecil yang malang.

55. Menghitung Domba 1 point 1 poin
Anda telah membunuh 1, 2, 3, 4, 5 … 100 evil sheeps. 100 jahat domba. Yaawn. Yaawn.

56. Air mata buaya 1 point 1 poin

Anda telah mengalahkan 200 buaya. A bunch of rich ladies got nice new handbags. Sekelompok wanita kaya punya tas baru bagus.

57. Cycloporation 3 points 3 poin
Anda telah mengalahkan 500 cyclopes normal, 200 cyclopes putih dan 100 cyclopes merah. Bonus task: calculate how many toes, eyes and hands they had! tugas Bonus: menghitung berapa banyak jari kaki, mata dan tangan mereka!

58. Ding Dong 2 points 2 poin
Sebenarnya, kau mengusap 100 penyihir normal, 50 penyihir putih dan 10 penyihir merah. And probably ate a lot of gingerbread on the way. Dan mungkin makan banyak kue jahe dalam perjalanan.

59. Fight Api dengan Api 7 points 7 poin
Anda memadamkan api naga yang tak terhitung jumlahnya. Yah, tidak banyak.Dalam detail yang adalah 1000 naga normal, 1000 dan 1000 naga putih naga merah. Consider bathing in their blood. Pertimbangkan mandi di darah mereka. Or swimming. Atau berenang.

60. Ghostbuster 2 points 2 poin
Anda mengalahkan 300 hantu normal, 150 hantu putih dan 80 hantu merah.Tebak Anda tidak perlu memanggil orang lagi untuk membantu Anda dengan pekerja

61. Hijau dan Rata-rata 2 points 2 poin
Anda telah mengalahkan 350 goblin. Mereka mungkin tidak akan menyambut Anda dengan kue dan teh lagi.

62. Berikut Kitty Kitty! 2 points 2 poin
You defeated 200 normal sabrecats, 100 white sabrecats and 50 red sabrecats. Anda mengalahkan 200 sabrecats normal, 100 sabrecats putih dan 50 sabrecats merah. Meow. Meong.

63. Hornet Menace 1 point 1 poin
Anda merokok keluar 50 lebah.membunuh 50 lebah

64. Little Rascal 1 point 1 poin. Anda telah membunuh 500 tupai. Not that they really posed a threat, but… Bukan berarti mereka benar-benar menjadi ancaman, tapi … are you after their nuts? Anda setelah mur?

65. Master of the Shadows 10 points 10 poin

You don’t fear Ninjanas, they fear you. Anda tidak takut Ninjanas, mereka takut Anda. With incredible stealth mastery and quickness you’ve managed to backstab 1000 of them. Dengan penguasaan siluman yang luar biasa dan kecepatan Anda telah berhasil backstab 1000 dari mereka.

66. Kenakalan 4 points 4 poin

You terminated 600 normal skonkeys, 400 white skonkeys and 200 red skonkeys. Anda dihentikan 600 skonkeys normal, 400 skonkeys putih dan 200 skonkeys merah. Softly softly catchee monkey. Monyet pelan pelan catchee.

67. Rebel dengan Penyebab 1 point 1 poin

You must’ve understood something wrong. Anda pasti memahami sesuatu yang salah. You. Anda. Are. Apakah. Not. Tidak. Supposed. Seharusnya. To. Untuk. Kill. Kill. Furballs. Furballs. They don’t exactly give a whole lot experience, so why do you bother? Mereka tidak benar-benar memberikan pengalaman yang jauh, jadi mengapa Anda repot-repot? There must be a deeper meaning behind all of this. Harus ada arti yang lebih dalam di balik semua ini.

68. Pembasmi kutu 3 points 3 poin

You’ve exterminated 100 bugs, 150 hornets, 100 snakes and 200 spiders! Anda telah memusnahkan 100 bug, lebah 150, 100 ular dan 200 laba-laba! Can you be hired? Kau bisa disewa?

69. Menyelinap Kematian 5 points 5 poin

You sneaked up to 500 Ninjanas and killed them before they could even touch you. Anda menyelinap hingga 500 Ninjanas dan membunuh mereka sebelum mereka bahkan bisa menyentuh Anda.

70. Will-o’-Whisperer 5 points 5 poin

You’ve killed the astonishing number of 2000 Will-o’-Wisps. Anda telah membunuh jumlah mengagumkan 2000-Will o’-gumpalan. Swamps are a lot safer now thanks to you. Rawa-rawa yang jauh lebih aman sekarang terima kasih kepada Anda.

71. Kayu Chopper 4 points 4 poin

You defeated 750 Treants. Anda mengalahkan 750 Treants. That wood should last for about 437 winters. kayu itu harus berlangsung selama sekitar 437 musim dingin. You’re safe! Anda aman!

72. Mainkan Aman 1 point (?) 1 poin (?)

You decided to help the “Ancient Mages”. Anda memutuskan untuk membantu “Kuno Mages”. That probaly means you are the one of the people who rather choose to play the “good” side of a story, doesn’t it? Itu mungkin berarti Anda adalah salah satu orang yang lebih memilih untuk memainkan “baik” sisi cerita, bukan? Boring, but no one can blame you afterwards except for the bad guys. Membosankan, tapi tidak ada yang bisa menyalahkan Anda setelah itu kecuali orang-orang jahat.

73. Benar-benar Evil 1 point (?) 1 poin (?)

You decided to assist the “Secret Brotherhood”. Anda memutuskan untuk membantu “Rahasia Persaudaraan”. That probably means you’re one of those people who have to prove how badass they are all the time. Yang mungkin berarti Anda salah satu dari orang-orang yang telah membuktikan bagaimana badass mereka sepanjang waktu. Well, go for it! Well, go for it

74. Efek visual 1 point 1 poin

You chose to be a wizard, a master of sparkly spells and wielder of magical weapons! Anda memilih untuk menjadi seorang penyihir, seorang master mantra gemerlapan dan wielder senjata magis! Just don’t let those momsters hit you too hard. Pokoknya jangan biarkan orang-orang momsters memukul Anda terlalu keras.

75. Weaponlord 1 point 1 poin

You chose to be a steel-equipped, muscle-bound warrior. Anda memilih untuk menjadi seorang prajurit, baja dilengkapi otot-terikat.

76. Sebuah tim yang kuat 1 point 1 poin

You have made ten friends. Anda telah membuat teman-teman sepuluh. That’s already enough to throw a pretty nice party. Itu sudah cukup untuk mengadakan pesta cukup bagus. Have Fun! Have Fun!

77. Semua untuk Satu 1 point 1 poin

You joined a guild. Anda bergabung gilda. Together you’re strong! Bersama Anda kuat!

78. Banunanator 5 points 5 poin

You dared venture deep into the jungle of Banuna, braved countless death traps and found golden banuna. Anda berani usaha jauh ke dalam Belantara Banuna, menerjang perangkap kematian yang tak terhitung jumlahnya dan menemukan banuna emas. Whomever you delivered it to will probably make good use of it. Siapapun yang Anda mengirimkannya kepada mungkin akan membuat baik penggunaan itu. Well, hopefully. Yah, semoga.

79. Black Belt (Achievement) 1 point 1 poin

You are now a master of the way of the exploding fist. Anda sekarang adalah ahli jalan tinju meledak. That’s not only a long title, but a great honour as well. Itu bukan hanya judul yang panjang, tapi suatu kehormatan besar juga. Always use your martial art as a means for peace! Selalu gunakan seni bela diri Anda sebagai sarana untuk perdamaian! There is no first Attack in the exploding fist. Tidak ada Attack pertama di tinju meledak.

80. Besar lebih tenang 1 point 1 poin

You are really getting into the raking thing. Anda benar-benar masuk ke dalam hal menyapu. You might have better things to do, but those little lines seem to suck you out of reality. Anda mungkin memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan, tetapi garis-garis kecil yang tampaknya mengisap Anda keluar dari realitas.

81. Big Spender 1 point 1 poin

You actually paid 15,000 gold for a pumpkin? Anda benar-benar dibayar 15.000 emas untuk labu? You’re either insane or simply very generous. Kau baik gila atau hanya sangat murah hati. Let’s hope for the latter. Mari kita berharap untuk yang kedua.

82. Bomberman 1 point 1 poin

You nuked the chakaboom fuel barrels with the ectomagical crunchbox! Anda nuked chakaboom barel bahan bakar dengan crunchbox ectomagical! KABOOOOMM!! KABOOOOMM!

83. Centre of Attention Pusat Perhatian 1 point 1 poin

You have twenty friends. Anda memiliki dua puluh teman. You’re quite popular and can always think of someone who’d give you some potions or get you out of that really dangerous dungeon when you’ve run out of resources. Anda cukup populer dan selalu dapat memikirkan seseorang yang akan memberikan Anda beberapa ramuan atau membuat Anda keluar dari penjara bawah tanah benar-benar berbahaya saat Anda sudah kehabisan sumber daya. Cool! Keren!

84. Chaka Chaka Boom You helped the people of St.Nivalis by convincing Queen Ustinya to send them straw and proved that the Chakaboom really does exist. Anda membantu orang St.Nivalis dengan meyakinkan Ratu Ustinya untuk mengirim mereka jerami dan membuktikan bahwa Chakaboom benar-benar ada. You’re so awesome! Kau begitu mengagumkan!

85. Pertama Guard 1 point 1 poin

You have earned the full trust of the emperor of Yabutu. Anda telah mendapatkan kepercayaan penuh kaisar Yabutu. And you know his little secret that goes by the name Taro. Dan kau tahu rahasia kecil bahwa berjalan dengan nama Taro.

86. Fisherman’s Pal Fisherman’s Pal 1 point 1 poin

Though it smells somewhat fishy here, you are rewarded for outstanding achievements in piscatology. Meskipun agak bau amis di sini, anda dihargai untuk prestasi yang luar biasa di piscatology. (That means Fishing science!) (Itu berarti Fishing sains!)

87. Free-Rider You got the annual pass for the dwarven underground railway. Anda mendapat pass tahunan untuk kereta api bawah tanah Dwarven. No surfing on the wagons, please! Tidak berselancar di wagon, silahkan!

88. Pergi Kacang 1 point 1 poin

You saved Fluffy from starvation by finding all of his nuts. Anda disimpan Fluffy dari kelaparan dengan mencari semua kacang nya.

89. Herald of Darkness 1 point 1 poin

You helped Henry with the translation of the mysterious parchment and summoned the Army Of Darkness along the way. Anda membantu Henry dengan terjemahan dari perkamen misterius dan memanggil Tentara Dari Kegelapan sepanjang jalan. Uhm, Not sure if it was planned that way, but you probably still deserve a pat on your shoulder. Uhm, Tidak yakin apakah itu direncanakan seperti itu, tapi Anda mungkin masih pantas tepukan di bahu Anda

90. Hero peniru 3 points 3 poin

You found out that the Chakaboom didn’t come from the gods, discovered the hideout of the Emaye Sigs, helped out the fearful hero Cyranio and even made the ice queen Ustinya fall in love with him. Anda menemukan bahwa Chakaboom tidak datang dari para dewa, menemukan tempat persembunyian dari Sig Emaye, membantu keluar pahlawan Cyranio takut dan bahkan membuat ratu es Ustinya jatuh cinta dengan dia. That concludes Season 3. Yang menyimpulkan Season 3. Well done! Bagus!

91. Hieronymoshed 5 points 5 poin

You defeated the mad wizard Hieronymus and stopped him from raging mad in the highest chamber of the subterranean tower on Vargos. Anda mengalahkan Hieronymus wizard marah dan berhenti dia dari amukan gila di ruang tertinggi dari menara bawah tanah di Vargos. Phew! Phew!

92. Aku Shot Sheriff 1 point 1 poin

What it says. Apa yang dikatakannya. You shot the Sheriff. Anda menembak Sheriff. Or rather, clubbed him to death. Atau lebih tepatnya, dipukuli sampai mati. Or maybe it was a sword? Atau mungkin itu pedang? Or some really wicked magic? Atau sihir benar-benar jahat? Anyway, he has fallen! Pokoknya, ia telah jatuh!

93. Intromittand You sneaked into Ustinya’s castle on St.Nivalis and Her Royalty granted you the title “Intromittand”. Kau menyelinap ke benteng Ustinya di St.Nivalis dan Royalti dikabulkan-Nya judul “Intromittand”.

94. Raja Jungle yang You really know your way around the jungle now. Anda benar-benar tahu jalan di sekitar hutan sekarang. You’ve played a vital role in strange rituals (voodoo and non-voodoo), saved a princess and made the unhappy happy. Anda telah memainkan peran penting dalam ritual aneh (voodoo dan non-voodoo), disimpan putri dan membuat bahagia tidak bahagia. And you finished Season 5. Dan Anda selesai Season 5. Time to celebrate! Waktu untuk merayakan!

95. Pengangkat dari Kutukan You have cleansed Pyramus’ heart and brought a happy ending to the dramatic love story on Ashmor. Anda telah membersihkan hati Pyramus ‘dan membawa happy ending kisah cinta yang dramatis pada Ashmor. Pyramus and Thisba can be together as ghosts and live happily ever after. Pyramus dan Thisba bisa bersama-sama sebagai hantu dan hidup bahagia selamanya. Yes, even though they both already died. Ya, meskipun keduanya sudah meninggal.

96. Little Helper 3 points 3 poin

You helped everyone on Lybera handle their problems. Anda membantu semua orang di Lybera menangani masalah mereka. Even if their requests may have seemed trivial, you took them seriously. Bahkan jika permintaan mereka mungkin tampak sepele, Anda membawa mereka serius. You got a big heart! Kau punya hati yang besar!

97. Magic Mahasiswa You are an official member of the Solahmar Magic Academy. Anda adalah anggota resmi dari Solahmar Magic Academy. No running in the hallways, no leaving windows open and no turning teachers into frogs. Tidak berjalan di lorong, tidak ada jendela meninggalkan terbuka dan tidak ada guru berubah menjadi katak.

98. Master Labyrinths 1 point 1 poin

You made your way through the labyrinths on Solahmar! Anda membuat jalan Anda melalui labirin di Solahmar! Congratulations. Selamat.

99. Mine Mine Semua 1 point 1 poin

Your depot is definitely filled to the rim. depot Anda pasti dipenuhi pada pelek. You seem to be a crazy collector of things. Anda tampaknya menjadi kolektor gila hal. But don’t let any food rot in there! Tapi jangan membiarkan makanan membusuk di sana!

100. Nivalis Superstar 1 point 1 poin

You performance of the song “Winter Love” impressed the jury, and you’re officialy the new St.Nivalis Superstar! Anda kinerja dari lagu “Winter Love” terkesan juri, dan Anda resmi yang baru St.Nivalis Superstar! Go surf in the crowd and enjoy your victory! Go berselancar di kerumunan dan menikmati kemenangan Anda!

101. Salah satu dari Tiga 5 points 5 poin

You found Trua’s letter, solved Ridley’s riddle and looked death in the eye many times just to find out that she didn’t really need your help. Anda menemukan surat Trua’s, memecahkan teka-teki Ridley dan memandang kematian di mata berkali-kali hanya untuk mengetahui bahwa dia tidak benar-benar membutuhkan bantuan Anda. But you completed Season 2 and may call yourself “One Of The Three Adventureous But Inaccurately Numbered Four”! Tapi Anda selesai Season 2 dan mungkin menyebut diri “Satu Empat Of The Adventureous Tiga Tapi tidak akurat bernomor”!

102. Oracle bencana If there is something you learnt now it is that there’s no such thing as fate or destiny and that those who claim to forecast it might just manipulate you. Jika ada sesuatu yang Anda pelajari sekarang adalah bahwa tidak ada yang namanya nasib atau takdir dan bahwa mereka yang mengklaim untuk meramalkan itu hanya mungkin memanipulasi Anda. But you successfully finished Season 1! Tapi Anda berhasil menyelesaikan Season 1! Well done! Bagus!

103. Pasien Listener 1 point 1 poin

You completed the tutorial and learnt everything you need to know for starting your adventure. Anda menyelesaikan segala sesuatu tutorial dan belajar yang perlu Anda ketahui untuk memulai petualangan Anda. Yeah! Yeah!

104. Mencocokkan beracun You tricked the great dwarwizard Malordy into eating a poisoned apple and falling asleep, returned Hogarf’s hammer to him and made himremember his wife Ulla. Anda ditipu dengan Malordy dwarwizard besar ke makan apel beracun dan jatuh tertidur, kembali Hogarf palu untuk dia dan membuat himremember istrinya Ulla. You also helped out Storkbirr – somehow. Anda juga membantu keluar Storkbirr – entah bagaimana. At least you finished Season 4! Setidaknya Anda selesai Season 4! Yay! Yay!

105. Swasta Shore Pemilik 1 point 1 poin

That’s quite a secluded pretty little beach you found there. Itu cukup pantai kecil terpencil cantik Anda ditemukan di sana. How charming. Bagaimana menawan.

106. Reunion di Happinesh 1 point 1 poin

You met a happy lishard near ashmor that sheemsh strangely familiar. Anda bertemu dengan seorang lishard bahagia dekat ashmor yang anehnya sheemsh akrab.

107. Sandman 1 point 1 poin

You returned the goodnight-book to Jorge and he can finally sleep well again. Anda mengembalikan selamat malam-buku untuk Jorge dan dia akhirnya bisa tidur nyenyak lagi.

108. Sauna Lover 1 point 1 poin

You don’t fear standing in the middle of the fire while facing dragons, mages and demons and even manage to grab some treasure along the way? Anda tidak takut berdiri di tengah-tengah api sambil menghadap naga, penyihir dan setan dan bahkan berhasil mengambil beberapa harta karun di sepanjang jalan? You DO like it hot! Anda DO suka panas!

109. Orang berkepala angin 1 point 1 poin

You were sent by Fannie to quickly fill a jug with hot water to make tea for Timmy and even would have been back in time, but lost the jug on the way?? Kau dikirim oleh Fannie untuk segera mengisi tabung dengan air panas untuk membuat teh untuk Timmy dan bahkan akan kembali ke masa lalu, namun kalah tabung di jalan? You must be the Scatterbrain of the Year! Anda harus menjadi orang yg lengah Tahun!

110. Semi-Pirate 2 points 2 poin

You know the secret of the non-killing pirates. Anda tahu rahasia dari para perompak non-membunuh. And you reallly, really intend to NOT find out if they stay non-killing pirates if you tell anybody. Dan Anda reallly, benar-benar berniat untuk TIDAK mencari tahu apakah mereka tetap bajak laut non-membunuh jika Anda memberitahu siapa pun.

111. Sewer Rat You found and returned Maja’s mirror. Anda ditemukan dan kembali cermin Maja’s. To think that you had to crawl through those nasty sewers just to assure that some girl can indulge in her vanity makes you question your sanity, but hey. Untuk berpikir bahwa Anda harus merangkak melalui got yang jahat hanya untuk memastikan bahwa seorang gadis dapat menikmati batil itu membuat Anda mempertanyakan kewarasan Anda, tapi hei. Another job done! pekerjaan lain selesai

112. Stand-up Komedian 1 point 1 poin

Bwahahahaha! Bwahahahaha! A ventriloquist! ventriloquist A! That was a good one. Itu bagus. You should seriously consider a career in comedy business. Anda seharusnya serius mempertimbangkan karir dalam bisnis komedi.

113. Stress Reducer 1 point 1 poin

You have at least tried to rake the Zen Gardens once. Anda memiliki setidaknya mencoba untuk menyapu Gardens Zen sekali. It’s neverending work, dull and frustrating, but somehow soothing. It’s neverending bekerja, kusam dan frustrasi, tapi entah bagaimana menenangkan. Like most work. Seperti kebanyakan bekerja.

114. Survival Horror 1 point 1 poin

You made 5 levels without dying even once. Anda membuat 5 level tanpa mati sekali pun. Keep going on like that and safe yourself a lot of frustation! Terus terjadi seperti itu dan aman sendiri banyak frustasi!

115. Fairy Tale You’ve successfuly rewritten the fairy tales of Soluschka, Grensel and Herta, Sleeping Beauty and Snow White and found a better ending for each of them. Anda telah successfuly ditulis ulang dongeng dari Soluschka, Grensel dan Herta, Sleeping Beauty dan Snow White dan menemukan yang lebih baik akhir untuk masing-masing. What would Fabulara’s fairy tale contest be without you? Apa yang akan kontes cerita dongeng Fabulara bersikap tanpa Anda?

116. Trumpeter Berbakat 1 point 1 poin

You’re real genius at playing the dwarven trumpet. Kau jenius nyata pada memainkan terompet Dwarven. Though waking up a sleeping girl might not be a sign of great quality, but your lipping rocked! Meskipun bangun tidur seorang gadis mungkin bukan tanda kualitas yang hebat, tapi Anda lipping bergoyang!

117. The Slayer Zombie 1 point 1 poin

Denuncio granted you the tittle “The Zombie Slayer” for getting rid of a whole lot of zombies for him. Denuncio dikabulkan judul “Slayer Zombie” untuk menyingkirkan seluruh banyak zombie baginya.

118. VIP Pass 1 point (?) 1 poin (?)

Welcome to the fabulous world of Premium characters with nearly unlimited possibilities. Selamat datang di dunia menakjubkan karakter Premium dengan kemungkinan hampir tak terbatas. Travel wherever you want, talk to whomever you need to and enjoy your new celebrity status. Perjalanan manapun Anda inginkan, berbicara dengan siapapun yang Anda perlu dan menikmati status selebriti baru Anda.

119. Kau dan Aku 1 point 1 poin

You made your first friend! Anda membuat teman pertama Anda! Aww! Aww! From now on, you’ll never be alone again and have always someone to talk to. Mulai sekarang, Anda tidak akan pernah sendiri lagi dan selalu seseorang untuk diajak bicara. Isn’t that something. Bukankah sesuatu yang.

120.

Maaf kalau ada yng salah dan engk ada yang di mengerti……maklum karena q ja nyontek di web xixiixixixi..tpi bagi yang bener pngen tau..kalian bleh pvp q di tibia….char q…..xnara…funstastis…tuh yang q ol..klu yang lain not ori jdi engk usah q ksih tau…klu tau entr engk jdi tnya e mlah minta wpn wkkwkwkwkwkk (canda)

..suka nonton..??? liat deh…..

1. AVATAR

Film yang juga menandai kembalinya James Cameron ke layar lebar setelah lama disibukkan dengan proyek dokumenter ini mampu mengumpulkan sebanyak US$1,85 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp17,2 triliun dalam waktu sekitar satu bulan saja padahal biaya produksi film ini hanya sekitar US$237 juta (sekitar Rp2,2 triliun). Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat kisah film ini sebenarnya cukup sederhana, namun James mampu menyuguhkan film dengan visualisasi yang sangat memukau. Fantastik!.

2. TITANIC

Membuat replika tenggelamnya kapal Titanic memang tidak mudah, apalagi jika harus melakukannya di tahun 1997. Tapi nyatanya James Cameron dengan visinya mampu menyajikan film yang sangat realistis tanpa harus membuatnya kelihatan mengobral teknologi. Dan film ini berhasil mendapat pemasukan box-office global sebesar US$ 1,8 milyar, tentu Titanic adalah sebuah fenomena dunia perfilman. Durasi tiga jam empat belas menit ternyata tidak menjadi kendala berarti bagi kritikus maupun penonton seluruh dunia untuk mengapresiasi film karya sutradara James Cameron ini.

3. THE LORD OF THE RINGS

Film yang dibuat tahun 2003 ini berhasil menyusul dua film karya James Cameron dengan angka US$1,13 M atau kurang lebih setara dengan Rp10,5 triliun padahal biaya produksi film ini hanya sekitar US$96 juta atau setara dengan Rp892 juta. Film epik fantasi yang disutradarai oleh Peter Jackson dari novel sastra karya J.R.R. Tolkien ini memang fenomenal. Trilogi petualangan Frodo Bagins (Elijah Wood) ini menjadi film yang tersukses dibanding dua pendahulunya, dan memborong 11 piala Oscar dan menjadi satu-satunya film fantasi dalam sejarah yang meraih penghargaan ini. Film yang mengenalkan bahasa Sindarin (bahasa peri) ini juga menjadi saingan berat TITANIC dan BEN-HUR yang sebelumnya juga meraih film dengan Academy Awards terbanyak.

4. PIRATES OF THE CARIBBEAN: DEAD MAN�S CHEST

Walaupun banyak yang menilai film ini tak sebagus bagian pertama tapi nyatanya film karya Gore Verbinski ini masih mampu bertengger di tangga ke empat deretan film paling laris sepanjang zaman. Dengan biaya produksi sekitar US$225 juta, Verbinski mampu mengeruk laba sampai US$1,1 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp9,86 triliun. Bisa jadi akting Jhonny Depp sebagai Kapten nyentrik, Jack Sparrow, saat berhadapan dengan Davy Jones (Bill Nighy), si Kapten berkepala gurita dan berawak kapal zombie �The Flying Dutchman�, cukup menarik minat movie-goers, meski film ini dilarang main di China gara-gara adegan suku kanibalis.

5. THE DARK KNIGHT

Reboot film Batman dalam visi Christopher Nolan memang terbukti sukses. Meski BATMAN BEGINS gagal masuk dalam daftar film terlaris, namun hoki Batman berpihak pada kesuksesan THE DARK KNIGHT. Masih dikerjakan oleh Christopher Nolan, film berbiaya produksi US$185 juta atau setara dengan Rp1,7 miliar ini mampu menghasilkan duit tak kurang dari US$1miliar (Rp9 triliun) dan membuatnya masuk di posisi kelima deretan film paling laku sampai saat ini. Saat film ini dirilis berbagai rumor menyebutkan jika karakter The Joker yang diperankan mendiang Heath Ledger memiliki andil besar untuk kesuksesan film yang digarap tiga studio besar ini. Bahkan �transformasi� Ledger sebagai Joker terpilih sebagai 100 Greatest Movie Characters of All Time versi Empire 2008.

6. HARRY POTTER AND THE SORCERER�S STONE

Popularitas novel karya JK Rowling mau tak mau ikut andil juga dalam pencapaian yang diraih film berdurasi 152 menit ini walaupun kerja keras Chris Columbus sebagai sutradara juga tak kalah pentingnya. Dengan biaya produksi hanya US$125 juta (Rp1,16 triliun) film yang mengangkat nama Daniel Radcliffe dan Emma Watson ini sanggup meraup untung sebesar US$968 juta atau sekitar Rp9 triliun dari penjualan tiket di seluruh dunia.

7. PIRATES OF THE CARIBBEAN: AT WORLD�S END

Lagi-lagi bajak laut dari perairan Karibia ini berhasil masuk ke dalam daftar dua puluh film mesin uang meski masih berada di bawah film keduanya. Dengan formula baru dan membawa bintang Asia, Chow Yun Fat, sebagai pemainnya, film berbiaya produksi US$300 juta (Rp2,7 triliun) ini masih mampu mengumpulkan uang sebanyak US$958 juta atau sekitar Rp8,9 triliun, atau untung tiga kali lipat dari biaya produksi. Sekali lagi, film yang gagal meraih piala Oscar ini juga mengalami sensor ketat di China gara-gara peran Sao Feng (bajak laut Laut China Selatan yang diperankan Chow Yun Fat) yang dinilai terlalu mendiskreditkan orang China.

8. HARRY POTTER AND THE ORDER OF THE PHOENIX

Tahun 2007 lalu bagian kelima dari �franchise� Harry Potter kembali dirilis dan hasilnya cukup memuaskan. David Yates yang dipercaya menggarap film adaptasi novel karya JK Rowling ini masih sanggup meraih predikat film yang ditunggu-tunggu penggemar novel sihir. Bagaimana tidak, film ini masih sanggup mencapai angka penjualan sebesar US$937 juta atau sekitar Rp8,7 triliun padahal biaya produksinya hanya sebesar US150 juta (Rp1,4 triliun) saja. Antusiasme penggila ilmu sihir Hogwarts ini memang tak bisa diremehkan, bahkan sebelum film seri ORDER OF THE PHOENIX ini resmi dirilis, ribuan fans berat Harry rela menonton film HAPPY FEET (2006), hanya demi melihat ekstra trailer ini.

9. HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE

Dianggap film paling suram sepanjang sejarah franchise Harry Potter ternyata tak terlalu banyak berdampak pada penjualan tiket film keenam ini. HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE tercatat masih bisa mengumpulkan uang sebanyak US$934 juta (Rp8,7 triliun) dari biaya produksi sebesar US$250 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Dan di film ini, pertama kalinya tidak ada adegan saat Harry Potter mengikuti kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Sebuah langkah ekstrim dari David Yates, untuk membuang beberapa bagian penting yang ada di kisah aslinya.

10. STAR WARS: EPISODE I � THE PHANTOM MENACE

Pamor kisah yang digagas oleh George Lucas memang tidak akan pernah luntur. Buktinya film yang diproduksi di tahun 1999 ini masih mampu masuk sepuluh besar film yang berhasil meraih angka penjualan tertinggi sepanjang zaman. Kabarnya George Lucas memerlukan biaya sekitar US$115 juta atau sekitar Rp1 triliun lebih untuk memproduksi film yang ternyata sukses meraup keuntungan besar ini. Hasil akhir yang dicapai film ini tak kurang dari US$922 juta atau bisa dibilang untung delapan kali lipat dari biaya produksi.

Tanda Orang Yang Mencintai Dan Menyayangi Kamu

  1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah mampu memberikan alasan kenapa dia mencintai kamu. Yang dia tahu di hati dan matanya hanya ada kamu satu-satunya.
  2. Walaupun kamu sudah memiliki teman istimewa atau Baca selengkapnya…